GARUT (KP ONLINE ).-
Para petani di sejumlah daerah di Kabupaten Garut mengeluhkan kelangkaan puouk yang terjadi akhir-akhir ini. Hal ini tentu telah merepotkan mereka sehingga mereka meminta pemerintah untuk segera turun tangan.
“Sudah hampir dua bulan terakhir di daerah kami ini terjadi kelangkaan pupuk, apalagi pupuk bersubsidi. Kondisi seperti ini tentu saja sangat merepotkan kami,” kata Saepulloh (45), tokoh warga Desa Pancasura, Kecamatan Singajaya, Senin (21/9/2020).
Menurutnya, kelangkaan pupuk ternyata bukan hanya terjadi di daerahnya akan tetapi juga di deda lainnya di wilayah Kecamatan Singajaya. Bahkan, informasi yang diterimanya, kondisi serupa juga terjadi di wilayah kecamatan lainnya di selatan Garut.
“Kalau di wilayah tengah dan utara, saya tak tahu apakah terjadi juga kelangkaan pupuk atau tidak? Yang pasti, untuk wilayah Garut selatan, kelangkaan hampir terjadi di seluruh kecamatan,” ujarnya.
Saepulloh pun meminta pemerintah agar secepatnya turun tangan untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk ini. Jika hal ini dibiarkan, maka petani akan sangat kewalahan dan ini tentu juga dapat berpengaruh terhadap ketersediaan pangan terutama padi di Garut.
Menyikapi hal itu, pihak PT Pupuk Kujang sebagai produsen pupuk yang mempunyai wilayah tanggung jawab di wilayah Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah, memastikan ketersediaan stok pupuk bersubsidi mencukupi
jelang musim tanam kedua di tahun 2020 pada Oktober mendatang. PT Pupuk Kujang menjamin stok pupuk bersubsidi maupun non subsidi untuk Jawa Barat, Banten dan sebagian Jawa Tengah dalam kondisi aman.
“Kami pastikan ketersediaan stok pupuk susbidi saat ini di gudang lini III di kabupaten/kota Jawa Barat aman. Kami siap menyalurkan pupuk subsidi sesuai alokasi” ucap Manager Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Fitria Ratu Pagih.
Dikatakan Fitria, stok pupuk tersebut telah disiapkan di gudang lini III untuk disalurkan kapanpun sesuai dengan alokasi. Dengan demikian para petani tidak perlu menunggu lama untuk mengaplikasikan pupuknya.
Fitria juga memastikan pihaknya telah menyiapkan stok pupuk dengan jumlah yang aman.
Dicontohkannya, untuk stok pupuk urea bersubsidi yang tersedia di gudang lini III Kabupaten Garut
sampai dengan 17 September
2020 mencapai 4.423 ton atau
674 persen dari ketentuan dua minggu kedepan. Sedangkan realisasi penyaluran wilayah
Garut untuk urea mencapai 26.701 ton atau 101 persen dari ketentuan sebesar 26.651 ton.
“Selain pupuk urea, Pupuk Kujang juga menyiapkan untuk wilayah Garut stok pupuk Petroganik sebanyak 480 ton atau 477 persen dari ketentuan stok,” kata Fitria.
Sementara itu, Yosep, petani dari Poktan Barokah Mekar Sari, Desa Mekarsari, Kecamatan Karangpawitan, mengatakan bahwa dirinya sudah terdaftar dalam E-RDKK dan sudah mendapatkan pupuk sesuai alokasi melalui kios resmi. Ia berharap menjelang musim tanam berikutnya alokasi pupuk subsidi untuk petani yang sudah terdaftar dalam E-RDKK bisa disalurkan.(Aep Hendy S)***