Dok.Diskominfo
WALI Kota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman menerima penghargaan KNPI Award 2019 yang diserahkan Ketua DPD KNPI Provinsi Jawa Barat, H. Rio F. Wilantara bertempat di CGV Cinema Miko Mall Bandung. Senin,(23/12/2019) malam.*
BANDUNG, (KP-ONLINE),- Wali Kota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman meraih penghargaan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Award 2019 yang penyerahannya dilakukan langsung oleh Ketua DPD KNPI Provinsi Jawa Barat, H. Rio F. Wilantara bertempat di CGV Cinema Miko Mall Bandung, Senin (23/12/2019) malam.
Ketua DPD KNPI Provinsi Jawa Barat, H. Rio F. Wilantara mengatakan, penghargaan tersebut diberikan sebagai apresiasi atas dukungan pengembangan kepemudaan di daerah.
Lebih lanjut, ujar Rio, penghargaan tersebut merupakan hasil penilaian tim penilai KNPI Award 2019 yang terdiri dari akademisi, Kementerian Pemuda dan Olahraga, dan internal KNPI. Hasilnya, lanjut dia, Wali Kota Tasikmalaya H. Budi Budiman bersanding dengan Gubernur Jawa Barat H. Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung , Wali Kota Sukabumi, Bupati Bandung, dan Bupati Karawang dinobatkan mendapat penghargaan di bidang kepemudaan.
Wali Kota Tasikmalaya H. Budi Budiman saat diminta tanggapannya terkait diraihnya penghargaan KNPI Award 2019, ia merasa bersyukur dan bangga atas diterimanya penghargaan tersebut.Pasalnya, ujar Budi, selain merupakan hasil penilaian Tim KNPI Award 2019 yang profesional di bidangnya, penghargaan tersebut adalah apresiasi KNPI Jawa Barat atas sinergitas pemerintah dan seluruh stakeholder kepemudaan di Kota Tasikmalaya dalam membangun dan mengembangkan kepemudaan di daerah.
“Kita harus senantiasa memberikan porsi dan ruang bagi pemuda untuk berkreasi dan berinovasi, seperti pesan Presiden RI bahwa pembanguan 5 tahun kedepan diarahkan pada penguatan sumber daya manusia dan sumber daya manusia yang potensial adalah pemuda pemuda hari ini,” katanya.
Selain itu, menurut Budi, sebagai upaya dalam mewujudkan Indonesia menjadi 5 besar Pasar Termaju di dunia, pemuda di Kota Tasikmalaya harus semakin kreatif dan inovatif tanpa meninggalkan nilai- nilai moralitas, nilai agama, budaya dan kearifan lokal.
“Kuasai Ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi jangan lupakan Imtaq (Iman Taqwa) sebagai kekuatan penyeimbang sehingga lahir pemuda yang berkarakter dan berdaya saing,” ujar Budi.(Asep MS)***