Senin, 25 Januari 2021
  • Pikiran Rakyat
  • Kabar Banten
  • Kabar Cirebon
  • PRFM
  • Galamedia
  • Granesia
HU Kabar Priangan
Berlangganan Koran Digital
No Result
View All Result
No Result
View All Result
HU Kabar Priangan
No Result
View All Result
Home Keluarga dan Kesehatan

Usia, Masakan Pedas dan Diare

Kabar Priangan by Kabar Priangan
14 September, 2020 15:25
in Keluarga dan Kesehatan
0
Usia, Masakan Pedas dan Diare

Antara.*

22
SHARES
242
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, (KP-ONLINE),- Belum lama berselang ketika menyeruput mie pedas setiap minggu atau menyantap penganan dengan level pedas tingkat tinggi bahkan tidak mengganggu Anda–atau sistem pencernaan sedikit pun.

Namun, seiring bertambahnya usia, Anda bahkan mungkin harus mempertimbangkan kembali menyantap hidangan pedas jika tidak ingin langsung ke kamar mandi setelahnya.

Ini bukan semata perkara bibir, lidah, dan mulut yang merasa “tertendang” saat Anda makan sajian pedas.

Tetapi juga ada reseptor di seluruh saluran gastrointestinal (GI) yang dapat mendeteksi capsaicin, bahan kimia dalam cabai, paprika, dan berbagai bahan pedas, menciptakan sensasi terbakar, kata Dr. Andrew Ong, konsultan di Departemen Gastroenterologi & Hepatologi di Singapore General Hospital.

Inilah alasan Anda mungkin merasakan sakit perut, diare, dan sensasi panas di perut dan bahkan rasa seperti terbakar di anus sehari setelah makan malam dengan hidangan pedas.

Diare terjadi karena reseptor pendeteksi capsaicin juga ditemukan di usus kecil serta usus besar dan reseptor ini juga dapat merasakan sensasi seperti terbakar.

Sebagai mekanisme pertahanan, reseptor bekerja keras untuk mengeluarkan makanan pedas dari Anda dengan cepat.

Tetapi karena material limbah bergerak sangat cepat melalui usus besar, maka usus tidak ada cukup waktu untuk melakukan tugasnya yakni menyerap air dari limbah. Hasilnya, feses encer yang dikenal sebagai diare.

Alasan diare usai makan pedas

Orang berusia menengah lebih cenderung memulai pengobatan untuk penyakit kronis seperti kolesterol dan tekanan darah tinggi.

“Beberapa efek samping dari obat-obatan ini juga dapat mengiritasi saluran pencernaan dan membuat pasien lebih sensitif terhadap efek makanan pedas,” kata Ong seperti dilansir Channel News Asia.

Kedua, jika Anda bagian dari Generasi Sandwich, Anda mungkin berada dalam tekanan. Ini bisa menjadi alasan Anda lebih mungkin sakit perut bahkan dengan sedikit sambal.

“Penelitian menunjukkan, stres menurunkan ambang nyeri pada saluran pencernaan. Jadi, pasien yang mengalami situasi stres lebih cenderung merasakan gejala,” tutur Ong.

Kemungkinan lainnya, bisa jadi kurang terpapar makanan pedas bertahun-tahun dan karena itu memiliki toleransi yang lebih rendah saat mengonsumsinya.

Apa solusinya?

Pengobatan terbaik konsumsi makanan pedas secukupnya, terutama jika Anda mengalami gejala parah usai menyantapnya.

Jika ketidakmampuan Anda mentolerir cabai karena tak terbiasa, berikan tubuh Anda waktu untuk beradaptasi lagi.

“Anda mungkin bisa menurunkan kepekaan diri dengan mengonsumsi makanan pedas secara teratur selama beberapa waktu; ini, bagaimanapun, tergantung pada toleransi Anda terhadap gejala yang muncul,” saran Ong.

Perlukah antasida untuk mengatasi luka bakar di usus? Beberapa penelitian menunjukkan, capsaicin dapat mendorong produksi asam di perut dan hanya ada sedikit bukti antasida membantu.

Meskipun efek menenangkan dari antasida dapat membantu mengurangi beberapa ketidaknyamanan.

Anda mungkin lebih baik minum obat seperti omeprazole untuk mengurangi produksi asam. Tapi obat ini bekerja paling baik hanya jika diminum setengah jam sebelum makan, kata Ong. (Antara/KP)***

Tags: diareMasakan Pedas
Previous Post

Pemkot Tasikmalaya Sediakan Gedung Megah Baru Khusus Pasien Covid-19

Next Post

Aktivitas Fisik dan Gizi Seimbang Tingkatkan Imunitas

Next Post
Aktivitas Fisik dan Gizi Seimbang Tingkatkan Imunitas

Aktivitas Fisik dan Gizi Seimbang Tingkatkan Imunitas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan

23 Mei 2020
Siswa Pangandaran Ikut “Perangi” Covid-19

Siswa Pangandaran Ikut “Perangi” Covid-19

9 April 2020
Petani Ciamis Panen Porang Perdana dengan Omzet Tembus Rp 1 Miliar

Petani Ciamis Panen Porang Perdana dengan Omzet Tembus Rp 1 Miliar

26 Juli 2020
Coretan Siswa Asal Pangandaran Saat Rindu Masa Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19

Coretan Siswa Asal Pangandaran Saat Rindu Masa Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19

3 Juni 2020
Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala di Banjar Diperbolehkan Isolasi Mandiri, Tapi Ini Syaratnya

Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala di Banjar Diperbolehkan Isolasi Mandiri, Tapi Ini Syaratnya

19 Januari 2021
Gegara Korona, Pergerakan Masyarakat Banjar Diperketat dan Diawasi Polisi

Gegara Korona, Pergerakan Masyarakat Banjar Diperketat dan Diawasi Polisi

19 Januari 2021
Wabup Adang Bersidang di PN Ciamis Terkait Dugaan Politik Uang pada Pilkada Pangandaran Tempo Lalu

Wabup Adang Bersidang di PN Ciamis Terkait Dugaan Politik Uang pada Pilkada Pangandaran Tempo Lalu

19 Januari 2021
Tindak Lanjut Korban Meninggal Dunia Akibat Penyakit DBD, Petugas Kesehatan Lakukan Fogging

Tindak Lanjut Korban Meninggal Dunia Akibat Penyakit DBD, Petugas Kesehatan Lakukan Fogging

19 Januari 2021

BERITA TERBARU

Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala di Banjar Diperbolehkan Isolasi Mandiri, Tapi Ini Syaratnya

Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala di Banjar Diperbolehkan Isolasi Mandiri, Tapi Ini Syaratnya

19 Januari 2021
Gegara Korona, Pergerakan Masyarakat Banjar Diperketat dan Diawasi Polisi

Gegara Korona, Pergerakan Masyarakat Banjar Diperketat dan Diawasi Polisi

19 Januari 2021
Wabup Adang Bersidang di PN Ciamis Terkait Dugaan Politik Uang pada Pilkada Pangandaran Tempo Lalu

Wabup Adang Bersidang di PN Ciamis Terkait Dugaan Politik Uang pada Pilkada Pangandaran Tempo Lalu

19 Januari 2021
Tindak Lanjut Korban Meninggal Dunia Akibat Penyakit DBD, Petugas Kesehatan Lakukan Fogging

Tindak Lanjut Korban Meninggal Dunia Akibat Penyakit DBD, Petugas Kesehatan Lakukan Fogging

19 Januari 2021
HU Kabar Priangan

Terbaik dan Berpengaruh

Follow Us



website statistics

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© Copyright 2010 - 2019 PT. Berkah Pikiran Rakyat. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • KABAR PRIANGAN
    • BANDUNG
    • BANJAR
    • CIAMIS
    • GARUT
    • PANGANDARAN
    • SUMEDANG
    • TASIKMALAYA
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • EKONOMI & BISNIS
  • OLAH RAGA
  • KIPRAH

© Copyright 2010 - 2019 PT. Berkah Pikiran Rakyat. All rights reserved.

error: Sytem Error !!!