TASIKMALAYA, (KP).– Bangsa Indonesia saat ini bukan saja dihadapkan pada pandemi Covid-19 yang masih belum mereda, namun juga dihadapkan pada resesi ekonomi sebagai dampak lanjutan dari pandemi.
“Usai Covid, resesi ekonomi menunggu. Kebetulan juga memang bertepatan dengan siklus 10 tahunan terjadinya resesi ekonomi dunia termasuk juga menimpa Indonesia. Hanya saja saat ini persoalannya terjadi setelah pandemi Corona sehingga menjadi masalah serius,” ujar Ketua KNPI Jawa Barat, Rio F Wilantara, SH, MH, Ph Dc, pada webinar yang digelar oleh Program Studi Kewirausahaan Universitas Pendidikan Indonesia Tasikmalaya, Selasa (24/11/2020), dengan tema “The Role of Entrepreneurship and Marketing Comunication as Solution in Facing Economic Recession”.
Webinar yang dipandu oleh Ketua Program Studi Kewirausahaan UPI Tasikmalaya Arif Budiman, SS, SSos,IMSMEs juga menghadirkan pembicara utama Prof. Md. Sidin Ahmad Ishak dari Universitas Selangor Malaysia dengan menghadirkan sebanyak 250 peserta terdiri dari para mahasiswa, pelaku ekonomi, unsur pemerintah daerah dan juga masyarakat umum. Webinar dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, MA dan Direktur UPI Kampus Tasikmalaya, Dr. H. Nandang Rusmana, MPd.
Menurut Rio, resesi ekonomi diartikan sebagai keadaan ketika pertumbuhan ekonomi Negara minus dua kwartal berturut-turut. Dan faktanya, ekonomi Indonesia di kwartal III 2020 sebelumnya mengalami minus 3,49 persen.
“Beberapa Negara mengalami resesi dan depresi ekonomi,” katanya.
Oleh karena itu, pemerintah mau tidak mau harus berusaha meningkatkan daya beli masyarakat untuk pemulihan ekonominya. Menurutnya, dampak Covid-19 di bidang ekonomi sangat besar. Sementara untuk pemulihan ekonomi juga tidak mudah karena beberapa kendala. Langkah ekspor keluar negeri terbentur bahan baku yang ternyata banyak di datangkan dari luar negeri. Selain itu, karena banyak Negara yang juga didera Covid-19, permintaan produksi Indonesia juga menurun dan secara umum terjadinya penurunan nilai perdagangan.
Sedangkan secara internal, dampak Covid-19 juga menimpa bidang kesehatan, sosial, ekonomi dan keuangan. “Dampak Covid-19, memang ada pelaku usaha yang dirugikan tetapi juga ada yang diuntungkan. Mereka yang diuntungkan yakni mereka yang sudah siap menghadapi disrupsi ekonomi dan menguasai teknologi informasi,” katanya.
Menurutnya, interaksi ekonomi tradisional sudah pasti tergusur oleh disrupsi. Oleh kerana itu, jumlah UMKM yang tak memiliki pendapatan terus meningkat. Sementara di lain pihak juga terjadi perubahan perilaku konsumen.
Menurutnya, menjadi penting adanya literasi digital untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha dengan penguasaan teknologi informasi dan penggunaan media internet seperti e-commerce dan program virtual lainnya.
Sementara itu, Prof. Md. Sidin Ahmad Ishak mengatakan, akibat pandemic Covid-19 telah terjadi perubahan perilaku komunikasi dan pemasaran, selaras dengan terjadinya perubahan kebiasaan konsumsi media yang juga berubah.
“Pemasaran dan komunikasi/interaksi ekonomi berubah dari face to face ke media virtual. Hal itu juga ditunjang dengan bekembangnya media sosial di masyarakat,” katanya.
Oleh karena itu, menurutnya, penguasaan teknologi informasi menjadi penting untuk mengadaptasi keadaan dan menjadi respon yang sangat penting sehingga perusahaan bisa dengan cepat menguasai masa transisi ekonomi ini.
Sementara itu, Ketua Program Studi Kewirausahaan UPI Tasikmalaya Arif Budiman mengatakan, tujuan kegiatan webinar untuk memberikan wawasan terkini mengenai perubahan-perubahan jaman yang terjadi sangat cepat dan serba tidak pasti, khususnya di masa revolusi 4.0 dan Society 5.0.
“Ditambah dengan musibah pandemic Covid-19 yang berdampak ke berbagai aspek khususnya ekonomi dan bisnis. Oleh karena itu diharapkan para mahasiswa semakin sadar dan semakin adaptif dengan perubahan-perubahan tersebut,” jelasnya.
Tujuan lainnya, lanjut Arif, dengan kegiatan webinar tersebut terjalinnya kolaborasi mutualisma antara UPI dengan Universitas Selangor Malaysia serta KNPI Jawa Barat, tertama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. (M. Ridwan)**