CIAMIS,(KP-ONLINE).– Sebagai upaya menjaga pasokan pangan strategis di Provinsi Jawa Barat, dan sejalan dengan isu strategis pemulihan ekonomi antara ketersediaan pasokan dan permintaan, terutama ketersediaan pasar baik secara online maupun offline, Pemerintah Kabupaten Ciamis melakukan kerja sama dengan Pemkot Bogor, yang disaksikan oleh Bank Indonesia (BI) Jabar, BI Bogor dan BI Tasikmalaya.
Kerja sama antar-daerah yang diresmikan melalui penandatanganan tersebut dilakukan oleh Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis, Toto Marwoto, bersama Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat, disaksikan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya, Kepala BI Jawa Barat, Herawanto, Sekda Provinsi Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, Kepala BI Tasikmalaya, Darjana, dan Direktur Utama Perumda Pasar Pakuan Jaya, Muzakkir Abdullah, dilaksanakan di Aula Rapat Sekda Kabupaten Ciamis, Kamis (17/09/2020).
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya dalam sambutannya mengatakan, dilaksanakannya kerja sama antar-daerah dengan Pemkot Bogor, diharapkan menjadi pemicu peningkatan ekonomi bagi kedua belah pihak, terutama dalam keadaan perekonomian yang saat ini cukup memprihatinkan.
“Dari daerah sangat membutuhkan pasar dan konsumen atas hasil produksi yang telah dilakukan. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa membantu meningkatkan pemasaran serta mengatasi permasalahan apabila kondisi over produksi,” ucapnya.
Kabupaten Ciamis sebagai daerah produksi, khususnya di bidang unggas merupakan penyuplay ayam terbesar di Jawa Barat. Selain itu Ciamis juga merupakan penghasil telur ayam.
“Seperti diketahui beberapa bulan lalu unggas kita over produksi bahkan sampai pengusaha memberikan ayam kepada masyarakat karena merosotnya harga di pasaran,” terangnya.
Menurutnya, dengan adanya kerja sama dengan Kota Bogor diharapkan bisa membantu para peternak Ciamis lebih sejahtera.
“Ciamis memiliki berbagai potensi diantaranya beras, kopi, sayuran dan hasil pertanian lainnya. Mudah-mudahan kita bisa bekerjasama lebih lanjut dari hasil kopi dan sayuran kedepannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekda Kota Bogor, Ade Syarif Hidayat, menuturkan, Kota Bogor jika dilihat dari sektor ekonomi sebagian besar dalam jasa perdagangan tetapi memiliki keterbatasan dengan lahan pertanian.
“Kota Bogor saat ini membutuhkan konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari daerah lain, dengan kerjasama yang dilakukan diharapkan tidak adanya kesenjangan harga dan cenderung stabil,” tuturnya.
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto menyampaikan, pertumbuhan Ekonomi di Jawa Barat saat ini terkontraksi sampai -5,8% terdampak dari Covid-19. “Dampak Covid-19 di bidang ekonomi sangat terasa, tidak hanya Jawa Barat namun termasuk Ciamis dan Tasikmalaya penurunan pertumbuhan ekonominya sangat terasa,” imbuhnya.
Ia menerangkan, di triwulan ketiga ada indikator pemulihan ekonomi secara bertahap.
“Kita membutuhkan kerja.sama untuk memastikan perbaikan berjalan dengan cepat. Diharapkan Inflasi dan deflasi Jawa Barat terkendali. Deflasi sangat tidak diinginkan dan itu sangat merugikan kita sebagai produsen. Kalau deflasi terus terjadi tingkat kesejahteraan akan terganggu dan Kita harus segera menstabilkan harga ditingkat produsen dan konsumen,” jelas Herawanto.
Sebagai langkah awal penguatan kerangka Kerjasama Antar Daerah (KAD) tersebut, secara simbolis Kepala BI Tasikmalaya, Darjana menyerahkan bantuan kepada Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya berupa Gudang Pendingin (Cold Storage) dengan kapasitas simpan 30 ton dan gudang pembeku daging teknologi tinggi (air blast) 2 ton. Selanjutnya bantuan tersebut akan diberikan kepada Perkumpulan Peternak Ayam Priangan selaku produsen komoditas daging ayam ras.(Agus Berrie)***