BANJAR, (KP-ONLINE).- Terkait munculnya kluster hajatan yang membludak, semua warga di lingkungan Siluman, RW 11, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja melakukan isolasi mandiri dan membatasi kegiatan sosial.
Dari data yang didapatkan sampai saat ini, tercatat sebanyak 30 orang dinyatakan terinfeksi virus Covid-19, satu orang diantaranya meninggal dunia pada hari sabtu (9/1/2021) kemarin.
Dengan adanya pembatasan sosial di lingkungan tersebut, pemerintah Kota Banjar, bersama Baznas, serta Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar memberikan logistik berupa paket sembako kepada warga yang tengah menjalai isolasi mandiri.
Dalam hal tersebut, turut hadir wali Kota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih, Kapolres Banjar AKBP Melda Yanny, untuk membagikan sembako kepada warga. Sebanyak 48 sembako diberikan kepada warga pasien positif yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Sementara itu, Ade Uu Sukaesih berpesan kepada warga, agar bersabar dan tetap menerapkan protokol meskipun menjalani isolasi mandiri.
Namun demikian, dalam pembagian sembako tersebut terdapat salah seorang warga yang protes karena tidak kebagian. Warga yang tidak ingin disebutkan namanya, merasa dirinya terdampak dari pembatasan sosial di lingkungan RW 11 tersebut.
“Sedangkan pentupan dari kemarin, ditutup rapat semua. Alhamdulillah, sembako beli sendiri meskipun saya juga terkena dampak dari ini dan menjalani isolasi,” ujar salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya, Senin (11/1/2021).
Warga tersebut berharap, dalam pembagian sembako tidak memilah dan memilih dikarenakan dalam satu RW tersebut terdampak dan menjalani isolasi meskipun hasil swab tesnya negatif.
Lebih lanjut dikonfirmasi terpisah, ketua RW 11, Aam Amijaya, mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah Kota Banjar dan Baznas yang telah memberikan bantuan sembako kepada warganya.
“Alhamdulillah, saya ucapkan terima kasih atas perhatian dari pemerintah Kota Banjar melalui Baznas atas bantuan yang sudah diberikan, karena warga pada saat ini yang paling dibutuhkan adalah kebutuhan pokok sehari-hari. Serta upaya dari berbagai pihak terutama dari Kelurahan, Kecamatan dan Puskesmas dalam penanganan pandemi Covid-19,” ungkap Aam.
Dijelaskan Aam, semua warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, akan mendapatkan bantuan sembako sebanyak satu paket yang berisikan kebutuhan pokok.
“Sembako dibagikan per KK satu paket, karena yang dibagi berikut warga yang terdampak akibat kebijakan lockdown lokal, karena dampaknya hampir ke seluruh KK” jelasnya.
Lebih lanjut, memanggapi salah seorang warga yang protes karena tidak kebagian bantuan paket sembako, dia mengatakan, bantuan tersebut belum semuanya terakomodir.
“Jadi memang belum sepenuhnya terakomodir, untuk bisa menjangkau seluruh yang terdampak harus dipersiapkan datanya dulu, tapi kali ini tidak seimbang dengan paket sembako yang ada. Tadi hanya mendahulukan warga yang KK positif atau yang sedang isolasi mandiri,” paparnya.
Dia berharap, warga yang belum mendapatkan bantuan untuk bersabar, karena bagaimanapun pihaknya akan terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan warga yang sedang menjalani isolasi di lingkungan RW 11 tersebut. (Sandi Lukman)***