BANJAR,(KP-ONLINE).- Wali Kota Banjar Hj. Ade Uu Sukaesih, bersama Kapolres Banjar AKBP Melda Yanny melakukan woro-woro imbauan protokol kesehatan di lingkungan Pasar Banjar.
Selain memberikan edukasi dan imbauan kepada masyarakat, wali Kota Banjar juga berikan sanksi sosial bagi masyarakat kedapatan tidak memakai masker saat beraktifitas di pasar.
“Kita sudah setiap hari memberikan dan mendisiplinkan masyarakat, tapi masih banyak yang ngeyel, sekarang kita kasih sanki sosial,” kata Ade Uu Sukaesih saat memberikan sanksi di pasar Banjar, Jumat (4/12/2020).
Ade Uu Sukaesih sangat jengkel bagi masyarakat yang masih abai protokol kesehatan. Pasalnya lonjakan kasus positif di Kota Banjar semakin bertambah banyak.
“Kesel ibu tuh, kenapa sih, orang cuma disuruh menerapkan 3 M kok susah banget. Kita semua juga tau, pengen hidup normal kayak dulu lagi, tapi lihat kondisi sekarang kan tidak memungkinan,”ujarnya dengan nada tegas kepada para pengunjung pasar.
Dikatakan Ade Uu Sukaesih, sanksi yang diberikan kepada masyarakat yang melanggar tidak menggunakan masker, mereka harus memakai Alat Pelindung Diri (APD) atau baju hazmat yang sering dipakai oleh para tenaga kesehatan.
“Untuk yang melanggar protokol kesehatan, kita suruh pakai baju hazmat, biar merasakan bagaimana para dokter dan tenaga kesehatan berjuang dengan pakaian seperti itu berjam-jam,” ucapnya.
Dijelaskan dia, bahwa di Kota Banjar sendiri sudah ada 3 orang yang meninggal dunia dengan status pasien positif Covid-19 aktif. Dengan hal tersebut, dapat dijadikan peringatan bagi masyarakat lainnya.
“Sudah nyata kita lihat, ada tiga orang pasien dengan status positif aktif meninggal dunia, belum lagi kemarin Pak Wakil direktur RSUD Kota Banjar meninggal dunia dengan hasil swab positif,” jelas dia.
Lebih lanjut, Kapolres Banjar AKBP Melda Yanny mengatakan, pihaknya akan terus melakukan penyisiran dan penindakan bagi masyarakat yang melanggar protokol kesehatan.
“Kami akan terus melakukan upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Kota Banjar,” tandasnya.
Selain itu, pemberian sanksi sosial kepada para pelanggar diharapkan dapat menimbulkan efek jera, dengan tujuan tidak akan mengulangi di kemudian hari.
“Tadi ada 4 orang yang tidak menggunakan masker, kita suruh dia pake baju hazmat, biar mereka mempunyai rasa empati terhadap para tenaga kesehatan yang berjuang bertaruh nyawa,” pungkasnya.(Sandi Lukman)***