TASIKMALAYA, (KP-ONLINE).- Seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SMPTN) 2020 ada beberapa hal yang mengalami perubahan.
Rektor Universitas Siliwangi Prof Dr. Rudi Priyadi mengatakan seleksi masuk PTN 2020 memang ada sedikit perbedaan dengan tahun sebelumnya.
Perbedaan itu di antaranya soal pendaftaran. Kalau tahun sebelumnya pendaftaran, peseta bisa bebas mendaftar. Tahun 2020 peseta harus membuat akun dulu ke Lembaga Test Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
“Jadi peserta seleksi hari terdaftar di LTMPT dengan cara membuat akun. Kalau tidak ya tidak bisa mengikuti seleksi,” kata Prof Rudi Priyadi saat memberikan sambutan pada Sosialisasi dan Promosi Seleksi Bersama Masuk PTN tahun 2020 di Aula Rektorat Unsil Tasikmalaya, Sabtun (7/12/2019).
Perbedaan lainnya, SMPTN tahun 2019, semua siswa bisa bebas mendaftar di semua PTN, tahun 2020 yang bisa mengikuti seleksi siswa yang masuk pemeringkatan atau rangking di sekolah.
Untuk sekolah akreditasi A siswa yang diambil sampai peringkat 40 persen. Sekolah akreditasi B sebanyak 25 persen. Dan sekolah dengan akreditasi C sebanyak 5 persen.
Kemudian untuk pengelompokan jurusan ada kelompok sains, soshum dan campuran. Sebelumnya hanya ada dua kelompok Sains dan Soshum.
Dengan pengelompokan itu, siswa untuk program siswa kalau yang mau daftar dua jurusan, bisa melalui program campuran.
Selain itu ada perbedaan soal uang pendaftaran. SMPTN tahun 2019, pendaftar dari jalur SBMPTN dan UM tidak dipungut biaya. Tahun SMPTN 2020 peserta dikenakan biaya pendaftaran.
Pendaftar bidang sains dan Soshum dikenakan biaya pendaftaran Rp 200.000 dan pe daftar campuran biaya pendaftaran Rp 300.000.
“Pendaftaran dari jalur SNMPTN atau jalur rapot, masih sama dengan tahun 2019, tidak dipungut biaya.
Wakil Rektor 1 Unsil Prof Deden Mulyana, SE, M.Si menambahkan pada SMPTN tahun 2019, peserta bisa test dua kali, pada SMPTN 2020 peserta hanya bisa mengikuti test sekali.
Untuk tahun 2020 kuota yang diterima jalur SNMPTN sebanyak 20 persen, SBMPT 40 persen dan jalur Ujian Mandiri 30 persen.
Dan perubahan lainnya, peserta harus membuat akun ke LTMPT. Kalau tidak memiliki akun tidak bisa mendaftar ke PTN.
“Akun juga tak boleh hanya satu, tetapi di tiap jalur seleksi akunnya harus masing masing,” ujar Prof Deden. (Mr)***