TASIKMALAYA, (KP-ONLINE).- Ribuan mahasiswa baru terharu usai mengikuti Pendidikan Bela Negara (PBN) Angkatan ke- 34 Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya tahun akademik 2019/ 2020, Sabtu (1/2/2020).
Di antara mereka ada yang sempat meneteskan air mata, saat upaca penutupan selesai digelar. Pada penutupan tersebut juga digelar Senam Gemufamire massal yang diikuti oleh seluruh peserta PBN dan Pelatih serta Pembina PBN.
Wakil Rektor III Unsil Prof. Dr. H. Budi Rahmat, Ir., MS menyebutkan, mahasiswa sebagai generasi muda merupakan tulang punggung bangsa yang harus menyadari bermacam tantangan dan ancaman tersebut, untuk kemudian bersatu padu serta bersinergi menjaga keselamatan bangsa dan negara.
“Seperti kita ketahui posisi strategies Indonesia yang memiliki kekayaan alam (hayati) serta non hayati yang sangat beragam dan melimpah. Melalui pendidikan Bela Negara keutuhan NKRI dengan sikap Dan perilaku yang berkarakter. Kita jaga negeri tercinta ini,” katanya, di lapang upacara Kamous Unsil.
Dikatakannya, hal ini akan menjadi arena persaingan kepentingan berbagai negara. Untuk itu diperlukan langkah-langkah antisipasi serta persiapan yang matang agar bangsa Indonesia mampu menjamin tetap tegaknya keutuhan dan kedaulatan NKRI. PBN sendiri, lanjut Budi, diikuti oleh 2.800 mahasiswa baru.
Menurutnya, mahasiswa sebagai kader bela negara harus dapat mempertahankan negara kesatuan berdasar Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Hakikat bela negara yang sesungguhnya adalah semangat untuk membangun bangsa dan negara Indonesia demi kemajuan kesejahteraan dan keadilan menuju masyarakat Indonesia yang madani serta bermartabat.
Budi mengungkapkan, Menteri Ristekdikti telah menyampaikan bahwa budaya global membuat batas-batas antar bangsa menjadi kabur. Pendidikan bela negara (PBN) yang setiap tahun kita laksanakan ini diharapkan mampu meminimalisasi pergeseran ideologi, ekonomi, sosial budaya.
Bahkan, kata Budi, pertahanan dan keamanan Indonesia sebagai bangsa yang pluralis, harus dapat memanfaatkan segala potensi untuk mempertahankan keutuhan bangsa dan membuat bangsanya semakin kompetitif, mandiri, serta sejahtera.
“Mahasiswa sebagai kader bela negara diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menjadi sumber kekuatan pemersatu bangsa yang tidak hanya kompeten, tetapi juga nasionalis, memiliki kepedulian sosial, dan inovatif/ inovasi menjadi sangat penting sebagai amunisi dalam menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.
Selain itu, kata Budi, melalui PBN ini diharapkan peserta didik memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan negara.
Serta menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Jadikan PBN ini merupakan pengalaman yang berbeda dari sebelumnya.
Dikatakan Budi, Banyak ilmu yang didapat dari tempat dan momen yang tak diduga, banyak ide cemerlang muncul bukan pada bangku kuliah, tidak sedikit alumni yang bekerja dalam karir militer, merasa yakin para peserta PBN akan merasakan nanti jika sudah mengabdi di masyarakat.
“Seperti perasaannya sekarang mengenang 40 tahun yang lalu yang dikenang dari kegiatan ini hal yang diingat yang baik dan indah dari PBN ini,” ucapnya.
Tambah Budi, kami ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya PBN ini, yang merupakan kerja sama Universitas Siliwangi dengan unsur TNI dan Polri yang ada di daerah, yaitu Kodim 0612/ Tasikmalaya, Brigif 13 Galuh, TNI Lanud Wiriadinata Tasikmalaya, Polresta Tasikmalaya Kota, Polres Tasikmalaya, internal UKM, KSR, marching band, pramuka dan lain-lain.
“Kepada semua pelatih Pembina atas dedikasinya melatih para mahasiswa Unsil sehingga mendapat bekal yang cukup dalam bela negara ini, semoga amal baik para pelatih atau Pembina dapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT,” katanya. (Erwin RW)***