CIAMIS,(KP-ONLINE).- Penyebaran pandemi Covid-19 yang semakin masiv di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Ciamis memang menjadi momok sangat menakutkan. Terlepas dari hal itu, upaya pemerintah terus saja dilakukan untuk menekan angka penyebaran, termasuk yang digencarkan pada tahun ini terkait vaksinasi, yang digadang-gadang untuk menangkal penyebaran Covid-19.
Di Kabupaten Ciamis sendiri, pelaksanaan vaksinasi dikabarkan akan dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2021, menyusul kegiatan vaksinasi di Pusat dan Provinsi yaitu tanggal 13 dan 14 Januari 2021.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Ciamis Herdiat Sunarya saat memimpin rapat evaluasi satgas Covid -19 yang berpusat di Aula Adipati Kusumadiningrat, Kamis (07/01/2021). Hadir dalam kesempatan itu Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra, Sekda Ciamis H. Tatang, Asisten Daerah, Unsur Forkopimda, seluruh SKPD dan diikuti oleh 27 Kecamatan dan seluruh Kepala Desa se-Kabupaten Ciamis secara Virtual.
Bupati Ciamis menuturkan, pelaksanaan vaksinasi akan dilakukan secara bertahap, pada tahap pertama jumlah vaksinasi untuk Kabupaten Ciamis yakni sebanyak 3800 Orang.
“Tahap pertama akan dilaksanakan oleh 10 orang dari unsur Forkopimda. Termasuk saya Bupati, Pak Wakil Bupati serta yang lainnya.” terang Herdiat.
Dijelaskan Herdiat, tahapan awal ini akan lebih diprioritaskan bagi para tenaga kesehatan, maupun para petugas atau instansi yang berhadapan langsung dengan masyarakat, termasuk TNI dan Polri yang akan didahulukan.
“Untuk pelaksanaan vaksinasi tersebut akan dilakukan secara tersebar di setiap kecamatan atau di setiap Puskesmas dan dengan ketentuan yang divaksinasi yaitu di atas usia 18 Tahun dan di bawah usia 59 Tahun,” imbuhnya.
Sementara untuk evaluasi percepatan penanganan Satgas Covid-19, Bupati Herdiat menjelaskan bahwa tracking kasus positif covid-19 di Kabupaten Ciamis setiap harinya terus mengalami kenaikan.
“Tercatat sampai tanggal 6 januari 2021 terkonfirmasi positif covid-19 yakni sebanyak 1.229 Orang dengan rincian masih aktif positif covid-19 sebanyak 536 orang, sembuh 645 orang, isolasi atau di rawat di Rumah Sakit 58 orang, isolasi mandiri 478 orang dan meninggal dunia sebanyak 48 Orang,” jelas Herdiat.
Dituturkan Herdiat, untuk kenaikan jumlah terkonfirmasi positif, salah satunya dari akibat pasien yang melaksanan isolasi mandiri namun tidak disiplin dan berkeliaran.
“Kejadian itulah yang menjadi perhatian kita semua untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap para pasien terkonfirmasi positif yang melaksanakan isolasi mandiri,” ucapnya.
Terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan dilaksanakan di beberapa daerah Kabupaten/Kota, Kabupaten Ciamis dengan kondisi zona oranye dikatakan Herdiat, untuk wilayah Ciamis tidak akan turut melakukan PSBB.
“Kabupaten Ciamis tidak melaksanakan PSBB karena masih berada di Zona Oranye. Meski demikian, untuk menghentikan penyebaran pandemi Covid-19 ini, kita akan perketat lagi penerapan protokol kesehatannya bahkan sampai tingkat desa hingga untuk ketersedian tempat bagi isolasi mandiri dengan pemantauannya sesuai dengan arahan dari Gubernur,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis dr. Yoyo menjelaskan, jenis vaksin yang akan digunakan sudah diuji di berbagai negara dan sudah lulus uji tahap tiga serta lulus uji WHO, sehingga layak untuk digunakan. Untuk sasaran awal vaksinasi, Yoyo mengatakan tenaga kesehatan dan tenaga pendukung kesehatan akan didahulukan yakni kurang lebih sekitar 3800 orang nakes.
“Kenapa orang kesehatan didahulukan, alasanya karena sekarang tenaga dan pelayan kesehatan hampir kolaps akibat tertular Covid 19, dapat dibayangkan jika nakes banyak yang tumbang, bagaimana pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan,” jelas Yoyo. (Agus Berrie)***