TASIKMALAYA, (KP-ONLINE).– Longsor yang terjadi di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, pada Jumat (28/2/2020) pagi, selain menyebabkan satu orang tewas juga menyebabkan ratusan warga terisolir. Akses jalan terputus karena tertutup material longsoran.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, terdapat ratusan jiwa di dua desa yang terisolir akibat kejadian itu. Ia menyebutkan, sebanyak 80 kepala keluarga (KK) atau 250 jiwa merupakan warga Desa Indrajaya, Kecamatan Sukaratu. Sementara 90 KK atau 360 jiwa terdapat di Desa Santanamekar, Kecamatan Cosayong.
“Kami akan berusaha membuka akses jalan yang tertutup material longsor agar yang terisolir bisa beraktivitas seperti biasa,” kata dia.
Menurutnya, selain mengisolir ratusan warga, longsor juga mengancam delapan rumah atau sembilan KK di sekitar lokasi kejadian. Meski demikian belum ada rencana untuk mengungsikan warga yang rumahnya terancam tersebut.
“Kondisi rumah warga yang terancam cenderung masih aman. Petugas hanya memasang garis polisi agar warga tak mendekat ke lokasi longsor,” ucapnya.
Dia mengatakan, bencana tanah longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, terjadi pada Jumat sekira pukul 05.30 WIB. Kejadian itu bermula ketika tebing dengan ketinggian sekira 30 meter longsor. Material longsor kemudian jatuh ke aliran sungai dan terbawa hingga 1,5 kilometer. Selanjutnya, material itu terbawa sampai hilir dan menimpa jembatan pengubung antardesa.
Berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kabupaten Tasikmalaya, satu orang atas nama Didi (63 tahun) hilang diduga tertimbun material longsor. Namun, BPBD belum melakukan pencarian lantaran kondisi tanah masih bergerak.
“Daerah ini memang termasuk rawan bencana. Beberapa waktu lalu juga terjadi longsor di Cisayong menimpa areal persawahan,” ungkapnya. (Ema Rohima)****