GARUT, (KP ONLINE ).-
Jumlah warga Garut yang terkonfirmasi positif setiap harinya terus bertambah. Rabu (16/9/2020), ada 16 warga Garut yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengungkapkan ada temuan cukup mengejutkan dari perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut, Rabu
(16/9/2020). Hingga pukul 18.00 WIB, diperoleh data ada 16 warga Garut yang terkonfirmasi positif sehingga totalnya saat ini sudah mencapai 151 orang.
Diterangkannya, ke 16 warga yang terkonfirmasi positif itu tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya 3 orang warga Kecamatan Selaawi (3
orang), Garut Kota (5 orang), Tarogong Kidul (3 orang), dan Cibatu (5 orang). Hal itu diketahui setelah tim menindaklanjuti hasil testing,
tracing dan tracking.
“Hari ini juga ada seorang pasien terkonfirmasi positif yang meninggal dunia yakni seorang laki-laki (KC 121) berusia 55 tahun asal
Kecamatan Kadungora atau KC-121. Dengan demikian, kasus kematian Covid-19 di Garut sampai saat ini sudah 37 kasus,” ujar Helmi, Rabu
(16/9/2020).
Disebutkannya, pada hari ini, Tim Sub Devisi Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut juga telah melakukan
skrining masif sebanyak 347 orang, dilakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel swab. Selain itu, tim juga telah melakukan kegiatan
tracking dan tracing pada kontak erat KC-125 di Kecamatan Tarogong Kidul sebanyak 125 orang, dan pada kontak erat KC-97, KC-135 di
Kecamatan Cibatu sebanyak 232 orang, serta dilakukan penyelidikan epidemiologi dan pengambilan sampel swab.
Helmi mengungkapkapkan, dari sekian banyak yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, banyak pula di antaranya mereka yang tak
menunjukan adanya gejala atau disebut orang tanpa gejala (OTG). Dari sisi potensi penulaaran, OTG ini dinilainya lebih berbahaya dibandingkan mereka yang menunjukan gejala.
Orang yang tak menunjukan gejala bisa berkeliaran ke mana-mana sehingga potensi penyebarannya lebih tinggi dibanding orang yang
terkonfirmasi tapi menunjukan adanya gejala. Selain itu, warga lainnya pun tentu tak akan mencurigai karena memang orang tersebut terlihat
sehat sehingga orang lain pun banyak yang menjalin kontak erat dengannya.
“Masyarakat harus mewaspadai adanya kasus orang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa menunjukan gejala seperti ini. Maknya dalam kondisi
bagaimanapun dan di manapun, sebaiknya tetap patuh menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19,” katanya.
Menurut Helmi, jumlah kasus positif Covid-19 yang saat ini tercatat di Garut sebagian ada yang tidak menunjukan gejala seperti flu, batuk, atau mengeluhkan sakit lainnya. Namun ada juga pasien positif Covid-19 yang mengeluhkan sakit seperti batuk, atau yang sudah parah yakni
sesak napas.
Oleh karena itu, tutur Helmi, seluruh orang yang terdeteksi positif Covid-19 saat ini diwajibkan untuk menjalani perawatan medis di rumah
sakit sesuai standar operasional, dan tidak boleh menjalani isolasi mandiri. Bahkan orang positif yang tidak menunjukan gejala sekalipun
tidak diperbolehkan menjalani isolasi mandiri, karena khawatir orang sekitarnya tertular jika mengabaikan protokol kesehatan.
Helmi pun mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kondisi di tengah pandemi covid-19 ini dengan mematuhi protokol
kesehatan, senantiasa menjaga serta meningkatkan stamina dan imunitas tubuh dengan berolahraga secara rutin dan teratur disertai asupan
gizi yang seimbang.
Keterlibatan dan dukungan masyarakat serta pihak lain dalam upaya memutuskan rantai penularan merupakan hal yang sangat
penting.(Aep Hendy S)***