TASIKMALAYA, (KP).- Lebih kurang 3.000 anak taman kanak-kanak (TK) se-Kota Tasikmalaya memeragakan manasik haji di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Senin (21/10/2019). Peragaan manasik haji ini menjadi edukasi bagi siswa TK mengenai tata cara ibadah haji serta motivasi baginya, orangtuanya, hingga gurunya melaksanakan ibadah haji.
Peragaan manasik haji yang diprakarsai Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI)-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Tasikmalaya ini dibuka Wali Kota Tasikmalaya, H Budi Budiman. Turut hadir unsur Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Kota Tasikmalaya serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Tasikmalaya, H Budi Budiman mengatakan bahwa ibadah haji merupakan ibadah fisik, sehingga perlu sedini mungkin dipahami dan dipraktikkan oleh anak-anak.
Semua rukun dan sunat ibadah haji harus disampaikan kepada anak TK, sehingga ke depannya mereka benar-benar mengetahuinya secara berurutan.
Jika selama ini hanya melihat rangkaian ibadah haji di layar televisi, maka pada kesempatan itu siswa TK se-Kota Tasikmalaya dapat mempraktikannya. “Dengan semangat anak-anak, mudah-mudahan mereka menjadi tamu Allah di kemudian hari,” katanya.
Wali Kota juga berpesan kepada seluruh sekolah supaya mengajarkan semua amalan ibadah sehari-hari kepada para peserta didik supaya mereka tahu dan membiasakan diri dengan kewajiban-kewajiban umat Islam sejak dini.
Menurutnya, peragaan manasik haji ini akan memberikan keberkahan bagi anak-anak sendiri maupun bagi Kota Tasikmalaya pada umumnya. Sehingga kepada panitia, guru, hingga peserta didik jangan merasa bosan, namun menjadi motivasi supaya semua elemen juga tergerak melaksanakan ibadah haji.
Wali Kota Tasikmalaya juga mengajak semua elemen untuk mendaftar haji, karena berapapun biaya yang dikeluarkan akan diganti dengan materi maupun dengan keberkahan lainnya.
Sementara Ketua IGTKI-PGRI Kota Tasikmalaya, Dede Sapariyah, M.Pd. mengatakan bahwa peragaan manasik haji merupakan program rutin IGTKI Kota Tasikmalaya. Adapun pada peragaan manasik haji 2019 diikuti lebih kurang 3.000 anak TK se-Kota Tasikmalaya.
Mengangkat tema “Melalui Kegiatan Peragaan Manasik Haji, Kita Bentuk Karakter Anak yang Religius Islami Sejak Dini”, diharapkan kegiatan ini dapat membentuk nilai karakter agama Islam yang kuat kepada anak-anak hingga saat dewasa nanti mereka menjadi anak saleh-salehah.
Lebih dari itu, diharapkan para siswa TK saat ini juga termotivasi melaksanakan ibadah haji apabila sudah nisab pada saatnya nanti, karena ibadah haji merupakan Rukun Islam ke-5. Begitupun bagi orangtuanya, akan menjadi motivasi untuk melaksanakan ibadah haji.
“Mudah-mudahan (peragaan manasik haji) ada dampaknya bagi orangtua yang sudah nisab, mereka jadi tergerak untuk melaksanakan ibadah haji. Karena kalaupun sudah nisab, namun belum tergerak hatinya, ya tidak akan melakukannya (ibadah haji). Sehingga dengan adanya peragaan manasik haji ini orangtua menjadi tergerak menunaikan ibadah haji,” katanya.
Lebih lanjut Dede mengatakan bahwa dengan dilandasi keinginan kuat untuk melayani serta memberikan pendidikan agama yang terbaik untuk para peserta didik di lingkungan taman kanak-kanak se-Kota Tasikmalaya dan sebagai langkah awal pemberian rangsangan pendidikan yaitu pengenalan ibadah haji kepada anak-anak prasekolah atau berusia 4 – 6 tahun.
“Insya Allah akan lebih efektif dan sangat bermanfaat apabila sejak dini anak-anak diberi kesempatan mengenal apa dan bagaimana ibadah haji serta rangkaian kegiatan yang harus dilakukan di dalam proses ibadah haji tersebut,” ujarnya. (Aji MF)***