TASIKMALAYA, (KP ONLINE).- Proses penyaluran bantuan sosial kembali bermasalah. Di Kota Tasikmalaya sebanyak 27 ribu kepala keluarga (KK) belum menerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Penyebabnya, kuota awal penerima BST yang diajukan sebesar 51 ribu KK dari Kemensos tak sesuai dengan realisasi.
Menanggapi masalah itu, Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengaku telah menyampaikan langsung ke Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara ketika berkunjung ke Kota Tasikmalaya belum lama ini. Sebab, dari data awal 51 ribu KK yang diajukan, realisasi dari Kemensos ternyata hanya untuk sekitar 11 ribu KK di Kota Tasikmalaya.
“Kita dapat kuota itu dari Provinsi (Jawa Barat) 51 ribu KK akan terima BST Kemensos. Ternyata ada miskomunication. Namun, realisasinya hanya kepada 11 ribu KK di Kota Tasikmalaya.
Menurut dia, sekira 11 ribu KK itu telah tiga kali mendapat bantuan dari Kemensos. Sementara sisanya, sekira 40 ribu KK belum mendapat BST sama sekali,” ujar Wali Kota, Kamis (25/6/2020).
Budi mengatakan, setelah diverifikasi, dari 40 ribu sisa KK yang belum menerima, ternyata hanya sekira 27 ribu KK yang berhak menerima. Karena masih banyak warga yang terdaftar sudah mendapatkan program PKH dan BPNT. Ihwal warga yang belum mendapat BST Kemensos, ia meminta untuk bersabar. Menurut dia, pihaknya sudah mengusulkan tambahan BST untuk 27 ribu KK yang belum menerima.
“Jadi masyarakat bersabar agar menunggu keputusan. Kita juga sudah ada skenario apabila dari Kemensos tidak seluruhnya. Tapi kita berharap dari Kemensos bisa menyelesaikan seluruhnya,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Tasikmalaya, Nana Rosadi mengatakan, untuk sekira 11 ribu KK sudah mendapat BST Kemensos sebanyak Rp 600 ribu sebanyak tiga kali selama dalam gelombang pertama. Pada gelombang kedua, yaitu Juli-Desember 2020, besaran bantuan akan dikurangi menjadi Rp 300 ribu per bulan.Untuk sisanya, ujar Nana, yang belum mendapatkan BST, akan dipenuhi selanjutnya. “Yang sisanya akan langsung dapat Rp 1,8 juta,” kata dia.
Menurut Nana, data kekurangan itu sudah disampaikan ke Kemensos dan sudah disetujui. Saat ini, lanjut dia, hanya menunggu realisasinya. Nana mengatakan, tak banyak kendala dalam penyaluran BST di Kota Tasikmalaya. Hanya saja, penyalurannya ke masyarakat hampir selalu menimbulkan kerumunan massa. (Asep MS)***