TASIKMALAYA, (KP-ONLINE),-Kendati ruang isolasi di RSUD dr. Soekardjo sudah dapat digunakan, tapi pihak rumah sakit belum memiliki persediaan disinfektan. Padahal berdasarkan Standar Operasional (SOP) penanganan pasien terduga virus Corona, ketika perawat keluar dari ruang pasien (isolasi) harus disemprot disinfektan.
“Hanya tinggal disinfektan saja yang belum tersedia di tempatnya. Padahal, cairan itu penting untuk menimimalikan penyebaran virus,” ujar Wakil Direktur (Wadir) RSUD dr.Soekardjo Deni Diyana, Senin (16/3/2020).
Menurut Deni, penyemprotan disinfektan perlu dilakukan secara berkala untuk membersihkan ruangan isolasi. Bahkan, lanjut dia, di seluruh tempat lain di rumah sakit juga perlu disemprot untuk mengantisipasi penyebaran.
“Idealnya harus ada beberapa galon. Bukan hanya semprot ruang isolasi tapi seluruh kawasan rumah sakit. Kalau keadaan luar biasa, harus disemprot setiap hari idealnya,” katanya.
Deni menyebut, ketiadaan disinfektan di RSUD dr Soekardjo terjadi lantaran pihaknya kesulitan mencari disinfektan di pasaran.
“Kita juga saat ini sulit mencari di pasar. Sebab, saat ini terdapat ketidakseimbangan antara permintaan dan persediaan,” ujar Deni.
Sementara itu, berdasarkan data Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, hingga saat ini terdapat 12 orang dalam pemantauan (ODP) di kota Tasikmalaya. Namun dari jumlah 12 ODP tersebut, lima diantaranya sudah keluar dari status ODP.
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, angka 12 itu merupakan akumulasi sejak awal mewabahnya virus Corona di Indonesia. Namun, saat ini hanya tinggal tujuh orang yang masuk kategori ODP. Sementara lima lainnya sudah dipastikan negatif.
“Belum ada PDP (pasien dalam pengawasan) hingga saat ini,” kata Budi.
Ihwal stok disinfektan yang sulit dicari, Budi mengimbau masyarakat tak panic buying atau membeli barang tak sesuai peruntukan untuk persediaan. Ia meminta masyarakat hanya membeli sesuai keperluan.
Namun, ia menegaskan, pemkot akan mengucurkan dana untuk membeli keperluan terkait virus Corona.
“Sudah ada persetujuan pusat, kita bisa menggunakan dana alokasi khusus di Dinas Kesehatan. Kita akan data kebutuhannya,” kata dia.(Asep MS)***