TASIKMALAYA, (KP-ONLINE).- Gerakan revolusi mental sering digembar gemborkan oleh pemerintah. Namun hal itu tidaklah mudah tanpa didasari terlebih dahulu dengan pendidikan berakhlakul karimah. Salah satunya dengan mencetak sebanyak-banyak penghafal Alquran.
“Kalau pemerintah ingin mengadakan gerakan Revolusi Mental, indikator dalam pendidikan tidak hanya cukup melahirkan anak pintar, tidak cukup melahirkan anak cerdas. Namun bagaimana melahirkan anak yang berakhlakul karimah, salahsatunya dimiliki penghafal Alquran,” diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Dr. Dadang Yudistira, M.Pd saat ditemui “KP” seusai membuka acara pembinaan hafalan Alquran untuk siswa SMP di Kampus SMPN 2 Tasikmalaya, Sabtu (16/11/2019).
Menurut Dadang tidak ada penghafal Alquran yang tidak pintar. Bahkan, di Kota Tasikmalaya, siswa yang juara sains nasional merupakan penghafal Alquran.
Adapun dalam pembinaan penghafal Alquran ini diikuti oleh semua sekolah yang mengirimkan perwakilannya.
Dikatakan Dadang bahwa program pembinaan penghafal Alquran ini merupakan realisasi tahun ke-2, setelah digulirkan pertama kali pada tahun lalu.
Program pembinaan ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada para penghafal Alquran supaya mereka dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hafalannya.
“Sekarang pesertanya 250 orang. Sebenarnya banyak, lebih dari 1.000. Tapi yang ikut sekarang segitu. Mereka ada yang sudah banyak hafalannya, seperti anak ini (menunjuk salah seorang peserta) yang sudah hafal 17 juz, dan ada juga yang masih awal hafalannya,” tuturnya. (Aji MF)***