KABAR PRIANGAN – Meskipun Pemkab Garut sudah melakukan berbagai upaya, akan tetapi jumlah kasus Covid-19 di Garut masih saja tinggi. Bahkan saat ini Covid-19
sudah banyak menyerang tenaga kesehatan (nakes) dan juga aparatur sipl negara (ASN).
Menurut Bupati Garut, Rudy Gunawan, nakes yang terpapar Covid-19 di Garut saat ini telah mencapai ratusan orang. Sedangkan ASN yang terpapar
Covid-19 sudah mencapai puluhan orang.
“Sudah ada seratus lebih nakes dan puluhan ASN di Garut yang terpapar Covid-19. Ini tentu cukup mengjhawatirkan dan membuat kita bingung,”
ujar Rudy saat ditemui di rumah dinasnya, Senin (7/12/2020).
Dikatakannya, nakes yang terpapar Covid-19 tersebar di sejumlah tempat layanan kesehatan. Akibatnya, ada sejumlah tempat layanan kesehatan
yang terpaksa ditutup guna mencegah terjadinya penyebaran lebih parah.
Rudy mengungkapkan, yang terbaru ada dua Puskesmas di Garut yang terpaksa ditutup pelayanannya akibat banyak nakes yang terpapar Covid-19. Di
Puskesmas Wanaraja terdapat 27 nakes yang terkonfirmasi Covid-19 dan di Puskesmas Banjarwangi terdapat 21 nakes.
“Seluruh nakes yang terpapar Covid-19 itu sudah menjalani isolasi. Kita berharap mereka secepatnya sembuh agar pelayanan kesehatan bisa
kembali berjalan normal di tempat mereka bertugas,” katanya.
Sementera itu untuk kasus Covid-19 yang terjadi di perkantoran, tambahnya, yang terbaru muncul di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
(Disdukcapil) dimana terdapat 10 ASN yang terpapar Covid-19. Selain itu, kasus baru juga muncul di lingkungan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR).
Menurutnya, kasus kemunculan klaster Covid-19 di lingkungan kantor PUPR Garut ini merupakan yang kedua kalinya. Bberapa waktu lalu, kantir
PUPR juga sempat ditutup setelah kepala dinasnya juga terkonfirmasi Covid-19.
Disampaikan Rudy, jumlah ASN secara keseluruhan yang saat ini terpapar Covid-19 sudah di atas 50 orang. Saat ini kantor Disdukcapil terpaksa
ditutup untuk sementara dan pelayanan dialihkan dulu ke kantor kecamatan masing-masing.
Terkait adanya informasi jika para ASN di lingkungan Disdukcapil terpapar Covid-19 sepulangnya kegiatan di Bali, dengan tegas Rudy membantah
hal itu. Menurutnya,a ASN di lingkungan kantor Disdukcapil itu terpapar Covid-19 di luar dan setelah mereka pulang dari Bali.
“Mereka memang sempat ada acara di Bali akan tetapi mereka bukan terpapar di sana,” ucap Rudy.
Rudy pun lagi-lagi mengingatkan masyarakat terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan guna memutus rantai penyebaran Covid-19. Kesadaran
masyarakat dalam penerapan Covid-19 dinilainya sangat besar pengaruhnya apalagi penularan Covid-19 di Garut saat ini sudah terjadi di lokal
dan bukan lagi dari daerah lain.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, dr Leli Yuliani, menambahkan belasan pegawai Disdukcapil dinyatakan positif Covid-19 setelah
mereka melakukan kegiatan di Bali. Namun demikian ia mengaku tidak bisa memastikan dimana para pegawai itu terpapar Covid-19.
“Bisa jadi terpapar sebelum berangkat. Jadi pas berangkat masih masa inkubasi. Namun memang betul sebelumnya mereka telah bepergian ke Bali,”
ujar Leli.
Lebih jauh Leli menerangkan, ada 15 pegawai Disdukcapil yang dinyatakan terpapar Covid-19. Dari jumlah tersebut, pihaknya belum bisa
mengetahui siapa saja yang ikut kegiatan di Bali.
Masih menurut Leli, saat ini kantor Disdukcapil memang ditutup dulu untuk sementara guna mencegah terus terjadinya penyebaran virus. Selain
itu, penutupan juga dilakukan untuk dilakukan sterilisasi.
“Selain kantor Disdukcapil, saat ini ada juga sejumlah Puskesmas yang juga untuk sementara kita tutup karena nakesnya ada yang terpapar
Covid-19,” ucap Leli.
Leli menegaskan, jumlah tenaga kesehatan yang terpapar virus corona di Kabupaten Garut, terhitung sejak awal pandemi hingga saat ini sudah
lebih dari 200 orang.
Sementara itu hasil laporan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan (GTPP) Covid-19 Garut tercatat kasus terkonfirmasi positif COVID-19 secara
akumulasi mencapai 2.301 kasus, dua kasus isolasi mandiri, 942 kasus isolasi di rumah sakit, 1.300 kasus dinyatakan sembuh dan 57 kasus meninggal dunia.(Aep Hendy S)***