TASIKMALAYA – Penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19) penting untuk diterapkan di pesantren. Tanpa penerapan protokol kesehatan, pesantren berpotensi jadi klaster penularan Covid-19.
Di sisi lain, pondok pesantren juga memiliki potensi untuk menjadi institusi pelopor pembangunan kualitas kesehatan. Pesantren sebagai institusi pendidikan keagamaan maupun para santri dapat mengambil peran tersebut.
Seperti halnya Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum Sukahurip, Kabupaten Tasikmalaya, Ustadz Ade Tatang Hidayat, mengingatkan warga untuk selalu mematuhi anjuran pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan.
Apalagi, kata Ustadz Ade, pada masa pandemi covid-19 ini paling penting adalah kesadaran masyarakat bersama untuk melawan virus yang menyebar hampir 1 tahun di Indonesia.
“Bangsa kita sedang dilanda pandemi covid-19, jangan sampai kita menyepelekannya,” tegas Ade Senin (30/11/2020).
Menurutnya, vaksin paling ampuh saat ini untuk melawan covid adalah dengan membiasakan pemakaian masker saat beraktivitas, baik dalam muapun luar rumah.
Tak hanya itu, menjaga jarak ketika berinteraksi dengan orang lain juga tidak kalah penting. Terlebih penyebaran virus itu bisa melalui droplet atau cairan yang keluar dari mulut maupun hidung seseorang ketika bersin.
“Termasuk juga harus rajin mencuci tangan dengan sabun. Kalau di pesantren sering kita anjurkan untuk senantiasa berwudlu. Selain mendapatkan pahala, juga kita lebih sehat,” imbuhnya.
Seperti halnya anjuran untuk ingat pesan ibu dari pemerintah, kata Ade, merupakan salah satu upaya agar masyarakat saling menjag satu sama lain, termasuk keluarga yang di antaranya adalah ibu.
“Jika tidak patuh anjuran itu, bisa jadi ibu kita yang terkena virus corona. Makanya sebelum terjadi, lebih baik kita antisipasi dengan 3M ini,” ujarnya. (Deni Rosdiana)***