TASIKMALAYA, (KP-ONLINE).-Dua kampung di dua desa yakni Desa Indrajaya Kecamatan Sukaratu dan Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong terisolasi akibat bencana longsor. Pemenuhan kebutuhan sembako bagi ratusan masyarakat di dua kampung tersebut pun terhambat.
Melihat kondisi tersebut, anggota kepolisian dari Polres Tasikmalaya Kota memberikan bantuan berupa sembilan bahan pokok (Sembako), Kamis (5/3/2020).
“Selama ini, akses jalan bagi dua kampung itu belum normal sehingga menghambat distribusi kebutuhan pokok masyarakat setempat,” kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP. Anom Karibianto di lokasi.
Menurutnya, dampak longsor ini menyebabkan terputus jalur transportasi dan warga di desa ini terisolir.
Sebelum memberikan bantuan, polisi telah mendata kebutuhan warga yang terjebak longsor tersebut. Selain sembako, juga kebutuhan pelayanan kesehatan khususnya bagi ibu hamil atau warga yang membutuhkan pengobatan secara intensif.
“Sejak awal polisi telah mendata kebutuhan warga yang terjebak longsor tersebut,” tuturnya.
Dikatakan dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Tapi yang paling dibutuhkan adalah makanan dan kebutuhan pokok lainnya.
Memang saat ini akses ke perkampungan warga sudah bisa dilalui, namun kondisinya belum lancar, karena masih ada alat berat yang membersihkan material longsor. Meski demikian tidak ada warga yang direlokasi, karena hanya akses jalan belum normal, ungkapnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0612/Tasikmalaya Letkol (Inf) Imam Wicaksana mengatakan, belum ada tanda-tanda ditemukannya korban tertimbun longsor di Desa Santanamekar, sampai Kamis pagi ini.
Waktu pencarian pun diperpanjang selama 7 hari ke depan menjadi 14 hari sejak evakuasi pertama dilakukan pada Jumat lalu.
Sebelumnya, material longsor sempat menutup akses jalan di daerah itu sepanjang 4 kilometer dengan tinggi sekitar 40 meter. Namun, jalan telah dibuka menggunakan alat berat.
Adapun dalam proses pencarian, polisi mendatangkan anjing pelacak K-9 dari Polda Jawa Barat untuk memudahkan pencarian keberadaan korban yang diduga tertimbun longsor. (Ema Rohima)***