TASIKMALAYA, (KP-ONLINE).- Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) semakin meningkatkan harapan hidup masyarakat.
Terutama masyarakat yang masuk kategori ekonomi menengah ke bawah, salah satunya adalah Maman. Warga Tawang yang kesehariannya berdagang ini benar-benar merasakan manfaat program ini.
“Program JKN-KIS ini bisa dibilang program yang memberikan harapan hidup bagi saya yang bukan orang mampu dan punya penyakit kronis yaitu gagal ginjal. Penyakit ini sudah saya derita semenjak 1,5 tahun yang lalu. Gara-gara penyakit ini saya harus menjalani cuci darah seumur hidup saya. Belum lagi pemeriksaan lainnya yang bisa saya pastikan kalau bayar sendiri saya gak akan sanggup,” ujar Maman saat ditemui Jumat (8/5/2020).
Maman mengakui, dirinya pernah menanyakan biaya sekali melakukan cuci darah. Dirinya terkejut setelah mengetahui jumlah biaya yang harus ia keluarkan apabila tidak tercover oleh Program JKN-KIS.
Pihak rumah sakit mengatakan jika sekali cuci darah mengeluarkan biaya satu juta lebih dan Maman harus melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu. Bisa dibayangkan besarnya biaya itu jika harus Maman tanggung sendiri.
“Bayangkan jika semuanya itu saya bayar sendiri, bisa dipastikan saya harus menjual harta benda saya. Dan pasti belum cukup, ujung-ujungnya saya pun harus menyerah dan mungkin lebih memilih meninggal saja daripada merepotkan keluarga. Tapi berkat JKN-KIS ini, saya memiliki harapan untuk tetap melanjutkan hidup. Memang ada prosedur yang harus diikuti, tapi saya rasa itu sangat wajar karena yang cuci darah itu bukan cuman saya saja. Saya ikuti saja, toh saya tetap dilayani dengan baik dan ditanggung penuh,” ungkap Maman.
Maman juga merasa semakin dimudahkan karena adanya fasilitas pendaftaran cuci darah dengan hanya sidik jari saja. Inovasi terbaru ini membuat Maman tidak perlu harus bolak balik membuat rujukan setiap tiga bulan sekali.
Jelas inovasi ini menghemat waktu dan biaya bagi Maman. Maman juga mengakui menerima seandainya ada penyesuaian tarif iuran karena menurutnya itu hal yang wajar
“Buat saya, iuran untuk kelas 3 naik dari Rp 25.500,- ke Rp 42.000,- tidak masalah. Memang beban bertambah tapi jauh lebih ringan daripada biaya cuci darah yang ditanggung. Saya bisa memahami penyesuaian tarif itu dan akan terus membayar iurannya secara rutin karena saya sudah merasakan manfaat luar biasa program ini,” katanya.
Maman berharap program JKN-KIS ini terus ada dan semakin bertambah manfaat serta fasilitasnya. Yang pasti dirinya bersyukur ada suatu program jaminan kesehatan yang menjadi bukti hadirnya Negara terhadap rakyatnya. (Erwin RW)***