GARUT, (KP-ONLINE).- Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya yang kini mulai menjangkiti warga di sejumlah daerah di Kabupaten Garut, telah menyebabkan meningkatnya permintaan pengasapan atau fogging di permukiman penduduk.
DPC PDI-P Garut yang selama tiga bulan ini konsen pada penanganan Covid 19, mulai disibukkan dengan permintaan fogging dari berbagai daerah.
“Sekarang permintaan fogging lebih banyak, karena kan yang DBD dan Chikungunya lebih banyak penderitanya. Semoga pasien Covid-19 tidak bertambah lagi,” kata Ketua DPC PDIP Garut, Yudha Puja Turawan, di sela kegiatan fogging, penyemprotan disinfektan, dan pengobatan gratis yang dilaksanakan DPC PDI-P Garut, di Desa Suci, Kecamatan Karangpawitan, Kamis (10/6/2020).
Yuda menuturkan, pihaknya pada bulan ini fokus pada permintaan fogging dari berbagai daerah. Untuk minggu kedua Juni ini saja ada beberapa daerah yang sudah antre minta fogging, karena merebaknya DBD dan Cikungunya.
”Esensi Panca Sila itu kan gotong royong, kami gotong royong membantu permasalahan masyarakat, memaknai Bulan Bung Karno, bulan Juni juga merupakan lahirnya Panca Sila,” ucapnya.
Selanjutnya, terkait DBD dan Chikungunya yang dinilainya cukup mewabah, Yudha berharap kepada Pemerintah Kabupaten Garut, dalam hal ini Dinas Kesehatan, untuk lebih banyak turun ke lapangan.
”Alhamdulillah Dinkes juga kooperatif gotong royong bersama kami dalam pengobatan gratis ini. Untuk dokternya ini dari Dinkes, biasanya kami dibantu Baguna (Badan Penanggulangan Bencana) PDIP Pusat. Tapi karena sedang penanganan Covid 19, makanya kami dibantu Dinkes Garut,” katanya.
Pantauan kabar-priangan.com, dalam pengobatan gratis di RW 6 Desa Suci ini, lebih dari seratus warga yang berobat, bahkan di antaranya ada seorang nenek yang digendong anggota Babinsa setempat.
“Abdi mah batuk-batuk wae, sok sieun ku virus Corona numawi kadieu bade nyobian diparios (saya batuk batuk takut terpapar virus Corona makanya saya ke sini ingin diperiksa),” kata Komarudin (65) salah seorang warga. (Dindin Herdiana)***