BANJAR, (KP-ONLINE).- Di wilayah Kota Banjar banyak lintasan kereta api yang tidak menggunakan palang pintu. Kondisi itu tentu sangat membahayakan dan bisa mengancam keselamatan jiwa para pengguna jalan.
Yanto (31) warga Banjar mengaku hampir setiap hari selalu melintas di perlintasan kereta api yang tidak ada palang pintunya. Dia mengaku khawatir dan takut, jika tanpa sadar pas sedang melintas ada kereta api datang, bisa celaka.
“Kami sangat khawatir saat mengalami kemacetan, mesin kendaraan bermotor mendadak mati saat melintas rel kereta api. Kemudian, tak terduga datang kereta api secara tiba-tiba,” ujar Yanto diamini dua warga lainnya, Cecep (45) dan Rina (21), Jumat (15/11/2019).
Menurut mereka, terakhir ini di Kota Banjar banyak jalan yang melintasi rel kereta api tanpa palang pintu. Otomatis, ini membahayakan keselamatan pengguna jalan di wilayah tersebut.
Seperti, dijelaskan Cecep, jalan tanpa palang pintu rel itu ada di wilayah Desa Balokang, Kelurahan Pataruman dan wilayah lainnya. Dikatakanya, rel tanpa pintu di Balokang itu dekat ponpes dan perumahan.
Kemudian, Pataruman itu dekat pasar dan sekolah. Dipastikan hilir mudik masyarakat meningkat dan seringkali mengalami kepadatan.
” Kami berharap PT KAI dan Dishub, berkordinasi menyelamatkan warga yang biasa melintasi rel, sebelum bertambah banyak korban tertabrak kereta api nantinya,” ujar Rina, seorang mahasiswa Banjar.
(D.Iwan)***