CIAMIS,(KP-ONLINE).- Dua puluh rumah di Dusun Sukamandi, Desa Kadupandak, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis rusak. Dari jumlah tersebut 4 rumah dinyatakan rusak berat, sisanya rusak sedang dan rusak ringan. Meski dinyatakan rusak sedang namun kondisinya rawan ambruk. Pada malam hari penghuni rumah terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Pergerakan tanah ini terjadi karena musim kemarau yang cukup panjang. Kondisi tanah menjadi kering ditambah lokasi Dusun Sukamandi di lahan yang miring di perbatasan Ciamis-Jawa Tengah.
“Setiap hari ada laporan perkembangan rumah yang rusak akibat pergeseran tanah. Yang dilaporkan ke desa itu 10 rumah, sekarang hari ini saya mencatat ada tambahan 10, jadi total 20 rumah yang rusak dan retak-retak. Yang rusak parah jebol itu 4 rumah,” ujar Kepala Dusun Sukamandi, Ela Nursari, Rabu (30/10/2019).
Ela menjelaskan, sebetulnya rumah yang retak jumlahnya lebih dari 20. Namun retakan masih kecil dan tergolong wajar masih aman untuk dihuni. Sedangkan 20 rumah tersebut rawan roboh.
“Sebentar lagi musim hujan, warga sangat khawatir. Kalau hujan turun sekaligus kemungkinan pergerakan tanah terus terjadi dan rumah terancam khawatir roboh. Tapi kami sudah memperingatkan warga waspada dan mengungsi pada malam hari,” ucap Ela.
Pergerakan tanah di wilayah Dusun Sukamandi ini terjadi hampir setiap tahun. Baik pada musim kemarau atau musim hujan. Itu terjadi karena kondisi tanah di lokasi tersebut cukup labil.
“Memang kondisi tanahnya labil, juga posisinya miring. Setiap tahun terjadi pergerakan tanah. Tapi tahun ini yang paling parah, retakan rumah yang rusak cukup besar,” ungkapnya.
Menurut Ela, bantuan dari Pemerintah Kabupaten sudah ada dari BPBD Ciamis berupa sembako. Namun bantuan untuk perbaikan rumah belum ada. Warga berharap ada bantuan dari Pemkab Ciamis untuk perbaikan rumah.
“Warga berharap bantuan perbaikan rumah. Untuk relokasi belum ada rencana, kalau warga belum ada yang direlokasi. Mungkin nanya dulu warga,” kata Ela. (Faizal Amiruddin)***