Keterangan foto:
AGUS KUSNADI/ Ketua TP PKK Kab Pangandaran Hj. Ida Nurlaela memberikan santunan kepada seorang janda yang tinggal bersama putranya yang mengalami gangguan jiwa, Kamis, (12/3/2020) lalu.
PANGANDARAN,(KP-ONLINE).-
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pangandaran Hj. Ida Nurlaela Wiradinata mengaku prihatin setelah melihat seorang janda yang tinggal bersama putranya yang mengalami gangguan jiwa yang tinggal di sebuah bangunan yang sudah tidak layak huni.
Ibu Oon (57) warga Dusun Bantarsari Rt 02 Rw 10 Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kab Pangandaran sudah lama ditinggal suaminya Ramidi dan sekarang tinggal bersama putra pertamanya Kusman (29) mengalami gangguan jiwa, sementara putra keduanya Iman sudah menikah dan tinggal di luar Pangandaran.
Setelah mendapat laporan, Ketua TP PKK Kab. Pangandaran Hj. Ida Nurlaela bersama Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kab Pangandaran Wawan Kustaman mendatangi rumah janda tersebut dan memberikan bantuan.
“Selain harus diberikan bantuan rutilahu, juga memiliki seorang anak yang bisa di bilang mengalami keterbelakangan mental,” ungkap Ida, Kamis, 12 Maret 2020.
Dirinya mengaku terpukul sekali, karena permasalahan yang ada yakni bahwa program ini sudah berjalan sejak tahun 2017, saat ditanya katanya tidak terakses karena alasannya kuotanya banyak.
“Mungkin bantuan rutilahunya belum terealisasi sampai sekarang,” ujarnya.
Maka dirinya dari TP PKK sebagai mitra pemerintah bersama-sama dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk memberikan perhatian.
Maka lanjut Ida, Nyonya Oon mendapat bantuan rutilahu sedangkan putranya mendapat pengobatan secara intensif.
“Mungkun anaknya akan saya bawa ke dokter spesialis jiwa atau dibawa ke rumah sakit jiwa di Cisarua Bandung,” katanya.
Karena, kata Ida, apabila rumahnya sudah dibangun melalui bantuan rutilahu namun anaknya tidak diberikan perhatian khusus itu percuma juga dan tetap menimbulkan permasalahan.
“Jadi kita harus melakukan penanggulangan ODGJ (orang dengan ganguan jiwa) nya itu, kebetulan saya bawa dokter dari Dinas Kesehatan sehingga bisa diperiksa. Mungkin beberapa hari ini anak tersebut akan kami bawa ke RSJ Cisarua,” kata Ida.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Pangandaran Wawan Kustaman menambahkan, Nyonya Oon bersama Kusman putranya sudah lama tinggal di lahan rawan banjir.
“Namun ada warga yang peduli mengibahkan sebagian lahannya untuk mengganti lahan yang ditinggali ibu Oon dan anaknya untuk membangun rutilahu, dengan ketentuan ada surat pernyataan dari si pemilik lahan untuk menjaga tuntutan dikemudian hari,” ujar Wawan. (Agus Kusnadi)***