KABAR PRIANGAN – Sejumlah pentolan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Kota Tasikmalaya yang terdiri dari pendiri, senior PPP
serta kader kultural memenuhi undangan silaturahmi dari
Yanto Oce, kader PPP yang belum lama bergabung di sebuah
rumah makan di komplek wisata Karang Resik Jumat sore
kemarin. H.Dedi Muhammad Romli, selaku sesepuh PPP
kultural mengapresiasi niatan ikhwan baru PPP yang
menginisiasi silaturahmi tersebut.
Menurut dia, kegiatan silaturahmi berpotensi besar untuk
mempersatukan, termasuk dalam bingkai organisasi
politik. “Silaturahmi apapun bentuknya selalu positif,
maka saya dan rekan-rekan antusias untuk menghadirinya,
meskipun mendadak. Terlebih Pak Yanto secara yuridis
formal sudah jadi ikhwan baru PPP alias bukan orang lain
lagi bagi PPP,” kata H.Dedi. Selain Dedi, sejumlah kader
PPP kultural seperti H.Iwa Kartiwa, H.Yeyen Munaetaungkuwar, Jenal Abidin, Ace Saca, KH.Yusuf Roni, H.Asep Khusaeri, dan belasan ulama yang berafiliasi ke partai berlambang kabah itu turut menghadiri acara tersebut.
Meski belum ada kesepakatan apakah senior-senior PPP itu
akan mendukung Yanto pada Pilkada mendatang, Dedi
mendorong agar kader milenial seperti Yanto bisa
meluruskan niat dan langkah, menguatkan ruh jihad serta
memegang teguh prinsif PPP. Dedi mengaku bahagia ketika
gerbong PPP diisi oleh banyak kader muda yang memiliki
itikad berjuang. Sebab banyak kader PPP termasuk
H.Tatang Farhanul Hakim, H.Uu Ruzhanul Ulum memulai
perjuangannya dari usia muda.
“Jadi kami mengucapkan selamat datang dan berharap agar
ikhwan baru PPP bisa betah dan cepat beradaptasi dengan
kultur dan perjuangan PPP. Soal dukung mendukung pada
kontestasi Pilkada mah, itu mah urusan kecil,” kata
politisi senior yang dikenal sangat kritis itu. Urusan
Pilkada, kata dia, masih terlalu jauh. Belum tentu juga,
ujar dia, dirinya suka dan mendukung Yanto, tetapi
kurang klop dengan pendampingnya. Jadi ia mengajak para
kader di berbagai tingkatan untuk mengintrospeksi serta
berusaha untuk saling mempersatukan dan bahu membahu
untuk kejayaan PPP.
Disinggung soal potensi perpecahan di tubuh PPP menuju
Pilkada terkait banyaknya kader yang digadang-gadang
akan maju, ia hanya tersenyum. “Kita harus selalu
berbaik sangka, bahwa di balik banyaknya kader atau
tokoh yang ingin maju di Pilkada dari PPP selalu ada
hikmah. Saya harap semua kader bisa lebih dewasa dalam
bersikap dan bisa mencari kesamaan dari banyaknya
perbedaan yang ada,” kata dia.
Yanto sendiri mengaku sengaja mengundang senior-senior
PPP itu untuk berbagi pengalaman, serta belajar
berorganisasi di kancah politik. Dengan banyaknya
masukan dari senior itu, ia berharap bisa beradaptasi
dengan cepat dan berusaha membantu dalam membesarkan
partai yang dipilihnya.
Soal adaptasi dimana dirinya yang berlatar belakang
advokat, sejauh ini tidak terlalu sulit. “Profesi
sebagai advokat lekat dengan aturan, begitupun di
parpol. Jadi sejauh ini berjalan normal dan lancar,”
kata dia. Ketika disinggung soal potensi jalan menggapai
tiket Pilkada dari PPP, ia belum terlalu fokus
memikirkannya. Apakah nantinya jalanya mulus, banyak
kelokan atau malah terjal, ujar dia itu semua bagian
dari perjalanan.
“Yang pasti saat ini saya fokus merasakan atmosfer
kebersamaan dengan para kader PPP dan maju terus alias
tak mundur. Soal tiket Pilkada dari PPP, ya itu domain
PPP. Kalau diminta PPP, ya lihat saja nanti,” kata dia.
(Irman S)***
IRMAN S/”KP”
SEJUMLAH kader senir PPP berdiskusi dengan kader baru
PPP H.Yanto Oce kemarin.*