PANGANDARAN,(KP-ONLINE).-Pemerintah Kabupaten Pangandaran sedang gencar-gencarnya menata kawasan pantai agar tercapainya tujuan menjadikan Pangandaran sebagai daerah pariwisata yang berkelas dunia berkat adanya dorongan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pusat.
Namun tujuan tersebut tidaklah mudah apabila tidak didukungan dari seluruh masyarakat untuk sadar wisata. Maka melalui forum resmi, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Adang Hadari pejabat pemerintah, DPRD Kab Pangandaran, Jeje berhasil menyatukan persepsi dengan para pelaku wisata dalam melaksanakan penataaan kawasan pantai.
Jeje mengatakan, momentum itu untuk melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder dalam menyamakan persepsi untuk menindaklanjuti penataan pantai barat dan timur Pangandaran.
“Intinya kita jaga pantai yang kita bangun jangan sampai rusak begitu. Ada beberapa hal mana yang boleh dan mana yang tidak boleh,” ungkap Jeje, Senin, (9/12/2019).
Bahkan untuk menunjang kebersihan pantai, menurut Jeje, Pemerintah Daerah akan menambah armada pengangkut sampah.
Kata Jeje, ada beberapa item yang perlu disamakan perspsinya, pertama kalau perahu nelayan itu sudah berhasil dipindahkan, tinggal pengaturan jam operasional odong-odong, mobil goes dan sepeda motor tidak boleh diparkir di pinggir jalan, begitu juga perahu pesiar harus pada tempatnya yang sudah ditentukan, kalau buggi sudah ditempatkan dengan bunker.
“Saya lihat mereka sudah setuju semua. Maka per 10 Desember 2019 tidak ada lagi yang melanggar, kalo ada yang melanggar izinnya kita cabut,” tegasnya.
Untuk membantu kelancaran, kata Jeje, akan dibentuk pasukan khusus pengaman pantai sebanyak 50 orang di bawah naungan Satpol PP yang akan didik bersama Satgas Jaga Lembur.
“Persoalannya kan ini persoalan tradisi, membiasakan orang menjadi biasa. Mudah-mudahan bisa sadar sudah terbiasa. Kalo yang melanggar, sanksinya ya sanksi sosial oleh masyarakatnya sendiri. Perahu nelayan aja mau pindah masa pelaku usaha lainnya yang tidak terlalu kena dampak penataan pantai tidak mau mengikuti aturan, kan malu sama yang lainnya yang mau ditertibkan,” ucapnya.(Agus Kusnadi)***