KABAR PRIANGAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya akhir menyewa Hotel Crown untuk tempat isolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat Pemkot Tasikmalaya akhirnya menyewa Hotel Crown untuk tempat isolasi pasien positif-19.
“Alhamdulillah tadi sudah mencapai kesepahaman dalam rapat yang dilaksanakan sejak siang sampai sore ini terkait berbagai hal teknis dalam penyelenggaraan ruang isolasi yang tersentralistik oleh pemerintah yang dalam ini bermitra dengan hotel Crown Tasikmalaya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat, Selasa(15/12 /2020).
Menurutnya, dari hasil penelahaan pihak dinas kesehatan, hotel tersebut sangat representatif untuk dijadikan tempat isolasi dan memenuhi syarat kaidah-kaidah penyelenggara isolasi.
“Harapan kami, tahapan berikutnya besok akan mengadakam orientasi untuk petugas di sini terkait dengan kondisi ruangan dan pengoperasian alat-alat teknis. Mudah-mudahan cukup dengan satu hari dan hari Rabu sudah bisa beroperasi,” ujar Uus.
Uus juga menuturkan, pihaknya juga akan melaksanakan edukasi atau sosialisasi terhadap lingkungan masyarakat disekitar hotel terkait keamanan isolasi, bahwa tidak akan beresiko terhadap lingkungan sekitar.
“Ini penting disampaikan pada masyarakat supaya mendapatkan informasi yang benar, jangan sampai nanti ada resistensi dari masyarakat atas sumber – sumber yang tidak valid,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pasien yang menjadi prioritas isolasi tercentralistik di sini adalah pasien-pasien yang asimptomatik atau pasien tanpa gejala, tapi terkonfirmasi positif Covid-19 hasil tes PCR.
“Untuk yang bergejala sedang hingga berat tentu akan kita rawat di RSUD dr. Soekardjo,” tuturnya.
Sementara itu, Operasional Manajer Hotel Crown Tasikmalaya Yuhendra Efendi mengatakan, saat ini kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus naik dan pemerintah butuh tempat untuk ruang isolasi tambahan. Sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah dalam menangani kasus Covid-19 di Kota Tasik, pihaknya mengajukan penawaran terhadap pemerintah.
“Insya Allah dalam waktu satu sampai dua hari ini ada kesepakatan. Secara garis besar kita sepakat dengan pemerintah untuk menjadikan hotel ini sebagai tempat isolasi pasien Covid-19,” ujar Yuhendra.
Ia menjalaskan, bahwa pihaknya memiliki kamar sebanyak 61 ruangan dengan 93 tempat tidur dan itu bisa ditambah.
“Kita hanya sewakan gedung dengan segala fasilitasnya tidak termasuk karyawan. Namun, bila ingin dengan karyawan tentu akan ada kesepakatan baru,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk sementara karyawan yang bekerja di hotel akan di rumahkan terlebih dahulu.
“Jadi yang tetap bekerja hanya dua orang sekuriti dan seorang teknisi,” ucapnya.
Terkait soal harga sewa hotel, Yuhendra mengaku sampai saat ini masih dalam pembahasan. “Ya kalau yang kota tawarkan sekitar Rp 500 juta per bulan,” katanya. (Asep MS)***