KABAR PRIANGAN – Eksistensi sebagian besar kelompok pecinta alam di tingkat SMA/SMK hingga SMP dalam memberi manfaat bagi masyarakat harus ditingkatkan.
Hal itu terjadi karena di beberapa sekolah belum memiliki pembina yang belum begitu paham terhadap silabus/materi organisasi pecinta alam tidak seperti halnya unit kegiatan Pramuka, Paskibra dan PKS.
“Tak bisa dipungkiri eksistensi kelompok PA di tingkat itu untuk memberi manfaat lebih, ada kecenderungan menurun,” kata Ketua Kelompok Pecinta Alam Wadah Purna
Pecinta Alama Pancasila (Wanapala) Tasikmalaya, Septiawan “Combat” usai perayaan dan syukuran ulang
tahun Wanapala yang ke 25 Jumat kemarin.
Mereka kebanyakan masih terpaku untuk memperluas wilayah jejakan
dari mulai gunung, goa, sungai dan lainnya untuk kepentingan gagah-gagahan atau sekedar melepas rasa
penasaran atas keindahan alam yang jadi destinasinya tersebut.
Namun ketika muncul bencana baik longsor, banjir, gempa bumi dan lainnya, mereka acapkali hanya mengucapkan
prihatin tanpa bergegas dan bersiap untuk melakukan pertolongan.
Bagaimanapun dalam diri anggota PA harus ada komitmen dan tekad yang kuat untuk berada di garda
terdepan manakala terjadi sebah bencana yang membutuhkan
peran dan kontribusi anggota PA.
“Kita maklum, karena darah muda seperti pelajar butuh itu untuk menemukan jati dirinya. Maka agar gerakan mereka lebih terarah serta memberi manfaat lebih luas, maka
perlu pembina yang paham terhadap silabus/materi organisasi pecinta alam,” ujar dia.
Wanapala sendiri tergolong kelompok PA yang cukup senior serta turut
membidani lahirnya Forum Komunikasi Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) mengaku siap berbagi pengalaman agar
para generasi muda bisa lebih terarah untuk kepentingan yang lebih luas.
“Insyaalloh kalau diminta kita siap untuk tukar pikiran. Intinya, semua kelompok PA kami harap tetap eksis dan
terus memperdalam kemampuan, terutama SAR, agar saat
dibutuhkan mereka udah sap tempur” ujarnya.
R. Diana Hidayat, S.Hut, seorang tokoh senior pecinta alam Tasikmalaya menambahkan, organisasi atau kelompok pecinta alam saat ini perlu dikembangkan bukan saja
kepada penyaluran hobbi tapi pengembangan wawasan
organisasi, sehingga eksistensi
kelompok ini bisa lebih
diterima baik di masyarakat ataupun di pemerintahan.
Keberadaan dan potensi sumber daya manusia pecinta alam khususnya di Kota Tasikmalaya mempunyai peran yang sangat
penting.
Dimana hal ini bisa dilihat dari beberapa
penanganan bencana dan personil relawan yang ada di Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya
hampir 75% adalah berasal dari kelompok pecinta alam.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya H. Ucu Anwar tak
menampk perajn serta dan eksistensi kelompok ini sangat membantu kinerjanya dan berharap regenerasi perlu di kembangkan dan dipertahankan. (Irman S)***
Ist
SEJUMLAH pengrus dan anggota Wanapala saat merayakan
syukuran hari lahir organisasi yang ke 25 kemarin.*