KABAR PRIANGAN -Badan Pertanahan Nasional Agraria dan Tata Ruang (BPN/ATR) Kabupaten Sumedang, memastikan bahwa proses ganti rugi lahan Tol Cisumdawu yang semula ditargetkan bakal selesai akhir tahun 2020, kini diundur sampai bulan Maret 2021 mendatang.
Pengunduran waktu pembebasan lahan ini, tentu bukan karena sengaja ingin memperlambat proses ganti rugi, melainkan karena masih banyaknya kendala yang ditemukan di lapangan.
“Kami bukan sengaja memperlambat proses pembayaran lahan. Karena kami sendiri sebenarnya ingin cepat selesai. Tapi masalahnya, dalam proses pembebasan lahan ini, kami harus melakukannya dengan penuh kehati-hatian, supaya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” kata Kepala BPN/ATR Kab. Sumedang, R Agus Sumiarsa, saat dikonfirmasi wartawan, mengenai keluhan warga terdampak Tol Cisumdawu yang merasa pembebasan lahannya diperlambat.
Menurut Agus, mengenai keluhan warga soal lambatnya pembayaran lahan terdampak Tol Cisumdawu di wilayah Sumedang, semua itu tentu bukan atas dasar kesengajaan, melainkan karena dalam pembebasan lahan itu pihaknya harus melakukan dengan prinsip kehati-hatian.
“Uang untuk pembebasan itu adalah uang negara, jadi 1 sen pun harus dipertanggungjawabkan. Kami juga sebenarnya ingin cepat-cepat selesai, tapi kami kan harus tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian, ketelitian, sehingga kita nanti tidak salah bayar, salah ukur dan sebagainya,” ujar Agus, saat jumpa pers usai kegiatan penyerahan sertifikat tanah hasil Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2020, di Gedung Negara Sumedang, Selasa (5/1/2021).
Maka dari itu, Agus meminta kepada warga terdampak Tol Cisumdawu yang lahannya belum dibebaskan, supada dapat bersabar.
Karena pihaknya sendiri, kini telah menargetkan bahwa pembabasan lahan untuk pembangunan Tol Cisumdawu di wilayah Sumedang ini, harus sudah selesai seluruhnya pada bulan Maret 2021.
“Sebelumnya pembebasan lahan Tol Cisumdawu itu memang ditargetkan selesai akhir tahun 2020, tapi karena berbagai hal maka target penyelesaian lahan ini diundur sampai Maret 2021,” tutur Agus. (Taufik Rochman)***