TASIKMALAYA, (KP ONLINE ).- Pembangunan rumah sakit umum tipe D Dewi Sartika yang berada di Jalan Raya Cibeuti Kelurahan Cibeuti, Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya menuai polemik dari berbagai elemen masyarakat.
Hal tersebut dikarenakan pihak pengembang maupun pihak dinas terkait tidak mengindahkan apa yang menjadi keresahan warga. Salah satunya analisis dampak lingkungan yang dirasakan warga.
Pembangunan rumah sakit jangan sampai bikin tidak sehat masyarakat, hal itu diungkapkan Ketua Kawalu Institute Miftah Hurrizqi, saat mengungkapkan keresahannya akibat pembangunan salah satu rumah sakit di sekitar pemukiman padat penduduk, Kamis (17/9/2020)
Pihaknya mempertanyakan dampak lingkungan pembangunan rumah sakit tipe D yang berdempetan langsung dengan kantor Kecamatan Kawalu itu. Pasalnya, dikawasan tersebut minim dengan saluran untuk pembuangan limbah rumah sakit.
“Dari hasil kajian kami, di dekat lokasi pembangunan rumah sakit hanya ada satu saluran air sungai, itupun kecil. Bahkan seketika hujan sering terjadi banjir. Dari hasil analisis kajian kami itu sangat tidak layak untuk dijadikan pembuangan limbah, apalagi ini limbah rumah sakit, bukan limbah biasa yang notabene mengandung bahan berbau dan beracun,” katanya.
Kondisi seperti itu berimbas pada pencemaran terhadap lingkungan warga di dua kelurahan, terutama polusi limbah tersebur dirasakan oleh warga di kelurahan Talagasari.
“Hal ini pun terus menjadi kajian kami kawalu dimana kami akan terus melakukan investigasi mengenai kondisi saluran sungai yang jadi pembuangan limbah rumah sakit tersebut,” ujarnya.
Bukan hanya itu, lanjut Mittah, imbas dari limbah tersebut akan sangat terasa berkelanjutan dampaknya oleh masyarakat sekitar.
“Berangkat dari persoalan tersebut kami akan terus mengawal pembangunan rumah sakit tersebut, jangan sampai pembangunan rumah sakit ini malah menimbulkan penyakit baru bagi masyarakat,” ujarnya. (Erwin RW)***