TASIKMALAYA, (KP-ONLINE).-Upaya Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kota Tasikmalaya, untuk menjemput seorang lelaki yang diduga positif Covid 19 di Jalan Rumah Sakit, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya mendapat perlawanan, Jumat (15/5/2020).
Sejumlah keluarga terduga melawan dan mengamuk kepada sejumlah petugas yang datang dengan Alat Pelindung Diri (APD), yang didampingi TNI dan Polri. Namun karena tidak mampu meyakinkan keluarga dan pasien tersebut untuk diberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit rujukan, membuat pasien dan keluarga mengamuk.
Bahkan, terduga pasien dan keluarganya mencoba mengancam dengan cara memeluk siapa saja yang mendekat. Dia juga berteriak-teriak bahwa kondisinya sehat.
Sebelumnya, tim medis yang didampingi TNI dan Polri juga sempat melakukan penjemputan. Namun tidak berhasil karena pasien dan keluarga menolak serta mengamuk. Akibanya, petugas kembali pulang tanpa membawa pasien.
“Terus mengamuk saat dijemput paksa oleh tim gugus tugas. Terduga pasien itu mengaku bahwa kondisinya sehat karena sebelumnya sudah menjalani isolasi di TMC,” kata warga setempat.
Menurutnya, saat proses penjemputan terduga dan keluarganya terus berteriak lantang dan menyalahkan petugas serta menganggap petugas seenaknya.
“Dia (pasien) mengamuk dan merasa dirinya sehat karena sudah melakukan isolasi serta ada surat sehat dari medis. Dia memaki-maki petugas dan berkata kasar bahwa petugas “Goblok”,” ungkapnya.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Mochammad Yusuf mengatakan pihaknya terpaksa melakukan jemput paksa, sesuai protokol kesehatan saat menemukan adanya warga yang diduga terpapar. Pasien itu harus segera diisolasi.
“Kita terpaksa melakukan penjemputan setelah adanya hasil swab yang menyatakan terduga positif. Sesuai SOP terpaksa harus jemput paksa,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat membenarkan sebelumnya terduga menjalani isolasi dan melakuian rapid tes yang hasilnya negatif.
Namun sebelum pulang, terduga kembali dilakukan tes dengan swab. Hasilnya, ternyata menunjukan bahwa terduga positif.
“Terduga harus dijemput guna dilakukan penanganan medis setelah keluar hasil tesnya. Meski demikian kami sebenarnya sangat berharap terduga benar-benar negatif,” ucapnya.
Menurutnya, namun jika sampai dinyatakan positif maka pihaknya akan melakukan tracing ke seluruh warga setempat khususnya keluarganya.
“Mudah-mudahan saja negatif,” ungkapnya. (Ema Rohima)***