SINGAPARNA, (KP-ONLINE).-
Pelaksanaan Pilkada tahun 2020 yang masih dalam masa pandemi Covid-19, memang jauh berbeda dengan Pilkada-pilkada sebelumnya. Pelaksanaan seluruh tahapan yang harus selalu mematuhi protokol kesehatan membuat beberapa hal harus disesuaikan.
Termasuk pola-pola kampanye para calon Bupati – Wakil Bupati Tasikmalaya yang harus memutar otak lebih keras guna meraup simpati masyarakat, tanpa mengabaikan aturan pemerintah terkait protokol kesehatan.
Calon Bupati Tasimalaya dari jalur independen, Cep Zamzam Zulfikar Nur mengatakan, pihaknya tetap bakal melakukan kampanye secara tatap muka kepada masyarakat. Akan tetapi perbedaannya dilakukan pada kelompok kecil yang tidak mengundang kerumunan orang. Selain itu, ia juga menyiapkan tim khusus penerapan protokol kesehatan.
“Jadi sebelum kami memulai kegiatan disana. Tim khusus protokol kesehatan ini datang lebih dulu untuk mengatur jalannya acara. Seperti penempatan tempat duduk, menyiapkan tempat mencuci tangan, handsanitizer hingga menyediakan masker para peserta,” jelas Zamzam, seusai menerima kunjungan Kapolres Tasikmalaya, KPU dan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka penyampaian Maklumat Kapolri di kediamannya, Rabu (23/9/2020).
Selain kampanye dengan cara konvensional, pihaknya pun merambah penggunaan media sosial untuk berkampanye. Cara inipun dipandang efektif, terutama untuk menjangkau kalangan muda yang ada diberbagai wilayah di Tasikmalaya. Meski demikian pihaknya tetap menyesuaikan dengan aturan dan jadwal yang ditentukan KPU Kabupaten Tasikmalaya.
Ia berharap, tidak ada masyarakat yang terpapar Covid-19 saat pelaksanaan Pilkada Tasikmalaya. Pihaknya pun mewanti-wanti seluruh tim dan relawan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.
Bakal calon Wakil Bupati Tasikmalaya yang diusung PPP dan PDI Perjuangan, Cepcep Nurul Yakin, pun mengaku akan menghormati semua aturan yang dikeluarkan oleh penyelengara pemilu. Terutama dalam menjalankan protokol kesehatan selain aturan-aturan kepemiluan.
Ia mengaku, sudah memiliki jaringan dan mesin partai hingga ke tingkatan TPS. Sehingga ketika melakukan kampanye, tidak akan menggunakan pengerahan masa yang tersentral di satu lokasi. Akan tetapi, melalui mesin partai inilah, sosialisasi dan kampanye dilakukan disetiap desa dan kampung.
“Meski kita tidak menuntup kemungkinan tim kami yang sampai ke tingkat TPS ini tidak bisa diheterogenkan semua. Pasti ada percikan, atau kesalahan. Maka kami meminta membangun komunikasi baik dengan penyelenggara pemilu dan aparat agar kemungkinan jelek tersebut bisa diminimalisir,” jelas Cecep.
Pihaknya pun berharap, pengurus dan struktur partai bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Khususnya dalam penerapan protokol kesehatan. Begitu juga mereka harus menjadi gawang Satgas Anti Mani Politik dan Black Campaign. Tidak kalah penting juga menciptakan Pilada yang objektif, damai dan tidak saling menjelelan.
Bakal calon Bupati Tasikmalaya yang diusung Partai Gerindra dan Demokrat, Azies Rismaya Mahpud, juga mengatakan pihaknya akan mengikuti seluruh aturan KPU, termasuk kepatuhan menjalankan protokol kesehatan. Dirinya pun siap mengikuti Pilkada secara jujur dan terbuka. Termasuk menyerahkan alat peraga kampanye yang sesuai ketentuan.
“Kita tetal solid dan bersatu dalam memenangi pesta demokrasi Pilkada 2020. Kami siap berkompetisi dengan menjunjung sportivitas tinggi dan protokol kesehatan,” jelas dia. (Aris Mohamad F)***