CIAMIS, (KP ONLINE).- Panitia seleksi tambahan calon kepala desa untuk Pilades serentak tahun 2020, dinilai teledor, tidak transparan dan diduga ada kecurangan.
Salah satu keteledoran tersebut pengiriman hasil seleksi, banyak yang salah alamat. Selain itu surat juga bukan aslinya, tetapi hanya foto copi.
Endang Suryana, salah seorang balon kades Desa Baregbeg Kecamatan Baregbeg, dirinya tidak mempermasalahkan lulus atau tidaknya hasil keputusan yang disampaikan panitia seleksi dinilai teledor. Selain hanya foto copian, surat yang dikirimkan juga salah alamat.
“Saya mengusulkan ke depan dalam pelaksanaan testing balon pilkades supaya lebih transparan, sehingga tidak akan ada prasangka buruk. Kalau seperti ini saya menduga ada main dari pihak Unigal untuk memenangkan seseorang,“ ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan Doni balon kades Desa Panjalu. Dia dengan tegas tidak menerima hasil keputusan panitia seleksi, karena alamat dalam surat ditujukan untuk balon kades yang berada di Desa Panyingkiran, bukan Panjalu.
“Kami sangat kecewa tindakan yang dilakukan oleh tim seleksi dari Unigal, kami bukan mempermasalahkan lulus atau tidak lulus, tetapi kontek dalam isi surat tersebut terkesan seperti asal–asalan,” ujarnya.
Keteledoran lainnya dalam surat itu tidak ada stempel dan cop surat resmi lembaga tersebut. Surat yang diterima juga bukan asli tetapi foto copian. Kami menduga ada kecurangan,“ katanya. ( Endang Setia Budi)***