PANGANDARAN,(KP ONLINE).-Setelah Pangandaran diguncang gempa bumi berkekuatan M 5.1 pada hari Minggu, 24 Mei 2020 pukul 14.11 WIB, saat masyarakat tengah beristirahat usai merayakan hari raya Idulfitri 1441 Hijriyah kemarin, beredar isu hoaks di media sosial melalui salahsatu akun facebook Kanaya Ramadhani.
Dalam postingan di akun facebooknya lengkap dengan gambar seakan Pangandaran tengah dilanda tsunami paskagempa bumi.
Tentu saja berita hoaks yang telah disebarkan hingga 248 kali itu membuat berang masyarakat khususnya para pelaku wisata di Kab Pangandaran, karena berita hoaks tersebut dapat merugikan masyarakat dan memberikan informasi yang tidak benar untuk kondisi di Pangandaran pascagempa bumi.
Ketua BPC PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana, berkenaan dengan informasi hoak yang beredar kemarin yang diakibatkan oleh gempa bumi, dia menyatakan bahwa pantai Pangandaran dalam keadaan aman.
“Jadi berita yang beredar kemarin saya nyatakan itu hoaks. Saya juga berharap kepada para pelaku wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran untuk mengeshare di media sosial bahwa pantai Pangandaran saat ini dalam keadaan aman,” ujar Agus kepada kabar-priangan.com, Senin, 25 Mei 2020.
Hal yang sama juga disampaikan oleh anggota Satgas Balawista Kabupaten Pangandaran Dodo Taryana, bahwa kondisi pantai Pangandaran saat ini masih aman meski sedang terjadi pancaroba yang setiap tahun terjadi.
“Saya sampaikan kepada masyarakat terutama masyarakat di luar Pangandaran, bahwa di Pangandaran tidak terjadi apa-apa dan masih kondusif pascagempa bumi kemarin. Ini hanya pasang tahunan yang disebut pancaroba, ombaknya juga kecil, bahkan ada beberapa warga yang sedang berenang di pantai barat Pangandaran,” ujar Dodo.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Pangandaran Tedy Kuswara menyampaikan bahwa dirinya saat ini berada di pantai barat Pangandaran. Dia mengatakan, tidak terjadi apa-apa, apalagi tsunami pascagempa bumi kemarin seperti yang diposting di media sosial.
“Informasi yang tersedia di media sosial itu bahwa Pangandaran tsunami itu hoaks,” ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, gambar yang diposting oleh pemilik akun facebook tersebut merupakan gambar pancaroba pada saat dua tahun yang lalu tepatnya tahun 2018 dan diposting kemarin seakan Pangandaran telah terjadi tsunami pascagempa bumi yang terjadi pada hari Minggu sore kemarin. (Agus Kusnadi)***