KABAR PRIANGAN – Warga Jalan Cikalang Girang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, dihebohkan dengan munculnya kawanan penjual obat Covid-19.Kawanan yang menggunakan satu kendaraan berjumlah sekitar sembilan orang itu, saat menawarkan obat tersebut
diduga memakai jurus hipnotis.
“Orang itu menawarkan secara door to door ke warga Jalan Cikalang Girang, diduga sambil menghipnotis warga,” ujar salah seorang warga Jumat (8/1/2021).
Menurut warga, kawanan tersebut beraksi Kamis (7/1/2021) siang. Awalnya memarkir kendaraan di Jalan Cikalang Girang, lalu sekitar sembilan penumpangnya mendatangi warga secara door to door.
Mereka berpencar dan tiap kelompok yang mendatangi rumah rata-rata dua orang. Mereka langsung menawarkan obat Covid-19.Diduga sudah terpengaruh hipnotis, warga mau saja membeli. “Ada yang sudah bayar Rp 400 ribu dan bahkan ada yang menyerahkan perhiasan emas,” ujar warga.
Beberapa saat kemudian, warga yang jadi korban mulai sadar dan juga menyadari kehilangan uang dan perhiasan.
Akhirnya wargapun heboh ada aksi hipnotis. Semua warga termasuk bapak-bapak mencari kawanan itu. Untung mobilnya masih ada dan langsung dikepung warga
Warga lainnya mencari kawanan yang sedang beraksi hingga semua terduga pelaku berhasil dikumpulkan warga dan kemudian diserahkan ke Polsek Tawang.
Pihak Polsek Tawang sendiri masih memeriksa kawanan. Mobil yang digunakan pun sudah diamankan.
Hanya Kesalah-fahaman
Heboh kawanan diduga pelaku hipnotis penjual obat Covid-19 yang beraksi di Jalan Cikalang Girang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, ditangani Polsek Tawang.Dari hasil penyelidikan pihak Polsek termasuk menghadirkan warga dan orang yang dituding pelaku hipnotis, ternyata telah terjadi kesalah-fahaman.
“Dari hasil penyelidikan kami, itu hanya kesalah-fahaman. Ada beberapa sales obat herbal menawarkan produk dan beberapa warga terpincut dan akhirnya beli,” kata Kapolsek Tawang, Iptu Yusuf Setianto, di Mapolsek, Jumat (8/1/2021).
Diungkapkannya, ada dua warga yang membeli produk herbal tersebut. Yang satu beli dengan harga Rp 750.000 dan satu lagi membeli dengan emas seharga sekitar Rp 650.000.
“Kebetulan yang beli seharga Rp 750.000 itu ada anaknya sebagai petugas kesehatan. Dia langsung berupaya membatalkan pembelian dan kebetulan sales masih ada di jalan itu,” ujar Yusuf.
Sementara yang beli dengan emas ternyata kejadiannya tanggal 8 Desember lalu. “Dari situ entah siapa yang memulai jadi heboh aksi hipnotis. Warga kemudian membawa sales tersebut ke Polsek, dan setelah masing-masing diklarifikasi ternyata ada kesalah-fahaman,” kata Kapolsek.
Penyelesaiannya, warga yang sudah beli dengan harga Rp 750.000 akhirnya dibatalkan. “Sedangkan yang beli dengan emas pun sedang diupayakan kembali, walau produk sudah dikonsumsi sebagian,” ujar Yusuf. (Asep MS)***