BANJAR, (KP-ONLINE).- Ketua Karang Taruna Jawa Barat Subchan Daragana mengaku miris dengan banyaknya permasalahan sosial yang berkembang di Jawa Barat selama ini. Misalnya 1 juta kasus narkoba, kemudian kasus perceraian yang mencapai 100 ribu dan permasalahan LGBT yang mencapai 30 persen dari penduduk di Jabar.
Itu semua terjadi berawal dari terjadinya kesalahan pola asuh anak atau keluarga. Bercermin itu, dia berharap segera dibuka sekolah orang tua. “Kami berharap ada sekolah orang tua. Pada sekolah tersebut, yang dipelajari jangan seputar pelajaran, makan, tetapi lebih bagiamana meningkatkan keiimanan,” ujar Subchan di sela-sela acara Potensi Karang Taruna 2019 dan HUT ke 59 Karang Taruna Kota Banjar di Tamkot Lapang Bakti Banjar, Jumat (1/11/2019).
Wali Kota Banjar, Hj.Ade Uu Sukaesih, memberikan respon positif dan mendukung keberadaan sekolah oran tua. Menurutnya, saat ini belum ada sekolah untuk seorang ibu atau seorang ayah bagi anak-anaknya.
“Semoga saja wacana sekolah untuk orang tua itu bisa segera direalisasikan dan berhasil dipelopori karang taruna ke depannya,” ujarnya.
Tangkal Hoaks
Wali Kota berharap pemuda pemudi generasi milenial sekarang ini mampu mewaspadai perpecahan dan menangkal hoaks. Karena, terindikasi belakangan ini ada psywar, kepentingan dari musuh yang tidak kelihatan, seperti berkembangnya paham radikalisme dan terorisme.
Sementara Ketua Karang Taruna Jawa Barat Subchan menambahkan pemuda diharuskan berperan aktif dalam pembangunan Kota Banjar dan Jawa Barat. Generasi muda yang unggul itu berkontribusi terhadap kemajuan bangsa juga. Kemajuan Jawa Barat dan khususnya Kota Banjar tergantung generasi muda sekarang ini.
Ketua Karang Taruna Kota Banjar, Agus Sumitra untuk memperingati HUT ke-59 ini disi dengan bakti sosial berupa donor darah yang bisa mengumpulkan puluhan labu darah. Kemudian memberikan bantuan 240 ribu liter air bersih kepada 8 desa kelurahan di wilayah Kecamatan Banjar dan Kecamatan Pataruman. (D. Iwan)***