PANGANDARAN,(KP.ONLINE).-Minat membaca berita di kalangan nitizen khususnya Kabupaten Pangandaran dinilai rendah. Mereka rata-rata hanyan membaca judul beritanya saja.
Pernyataan tersebut terlontar dari kalangan awak media peliputan wilayah Kabupaten Pangandaran saat berdiskusi sambil minum kopi baik itu dari wartawan cetak ataupun online di Kedai Innovative Parigi, Rabu,(26/2/2020).
Salah satu awak Dede Ihsan Rifa’i (29) mengatakan, era digital saat ini dirasa sudah mempercepat informasi ke publik melalui sarana media online dan beberapa media sosial.
Tetapi sangat disayangkan, penggunaan media sosial di kalangan nitizen yang ada di Kabupaten Pangandaran masih belum bisa dimaksimalkan sebagai sarana untuk mengetahui informasi yang sudah disajikan.
“Sekarang media massa kebanyakan media online dan mudah di share di berbagai media sosial,terutama pada facebook,” ungkapnya.
Menurutnya ada kebiasaan buruk para nitizen saat merespon link berita online yang telah diposting di media sosial dengan mempertanyakan berbagai hal.Misalkan jika ada nitizen yang memposting salah satu link berita di facebook atau group WA tentang berita kejadian biasanya direspon nitizen lain dengan beragam komentar.
“Mungkin mereka para nitizen hanya baca judul saja tidak sampai isi berita,” tuturnya.
Juga rata-rata nitizen yang merespon postingan link berita di facebook memberi komentar dengan pertanyaan di antaranya, lokasinya dimana atau kapan itu kejadiannya,padahal penulis yang membuat prodak tulisan sudah memaparkan hal yang ditanyakan nitizen dalam naskah berita tersebut.
“Perilaku hanya membaca judul berita saja merupakan kebiasaan buruk karena jika membaca berita tidak sampai tuntas merupakan penyesatan,” tambahnya.(Muslih Jerry)***