TASIKMALAYA, (KP-ONLINE).- Memasuki hari ke 14 perkembangan penanganan tanah longsor di Kampung Palasari, Desa Santana Mekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, masih menyisakan sampah dan material tanah serta batu. Sehingga proses pembersihan terus dilakukan sekaligus melakukan pencarian terhadap korban tertimbun, Ajengan Didi.
Komandan Satgas Penanggulangan Bencana, Letkol (Inf) Iman Wicaksana didampingi Danramil 1207 Cisayong Kapten Inf. Handriyono mengungkapkan, dalam proses evakuasi pascabencana di hari ke-14 ini, Jumat (13/3/2020) usai gelar apel, dilanjut dengan pembagian personel dalam tiga grup kerja , yaitu Tim Pemotong Bambu di bawah jembatan dengan mengunakan gergaji mesin (chain saw) dan penyemprotan air dengan alat penyemprot air dari BPBD Kabupaten Tasikmalaya.
Kedua, tim pembersihan bambu dan kayu di sebelah atas jembatan dari Desa Santanamekar. Tim ketiga, pembersihan bambu dan kayu di sebelah bawah jembatan dari Desa Indrajaya.
Selanjutnya setelah dibagi tim tugas dan fungsi, kata Handriyono, melaksanakan kegiatan sesuai sektor yang telah ditentukan dan jadwal kerja yang disusun. Sementara hingga hari ini korban tanah longsor, Ajengan Didi masih terus dalam pencarian.
Dikatakan Handriyono, selama pembersihan sampah yang menyumbat jembatan utama sudah bisa teratasi dengan mengunakan alat bantu gergaji mesin dari Kecamatan Sukaratu. Sehingga air yang melalui bawah jembatan sudah mengalir dengan lancar.
Selain itu, material lumpur, kayu dan bambu di atas jembatan dan di bawah jembatan sudah dikumpulkan dan dibakar mengunakan ban bekas.
“Kayu dan bambu sudah tereduksi 100 persen,” katanya saat dilokasi.
Selain itu, tim pencarian korban mengalami kendala karena tidak ada saksi mata yang mengetahui lokasi dimana persisnya korban tertimbun tanah longsor.
“Saksi mata tidak ada sehingga menyulitkan tim pencari korban dalam menemukan jasad korban. Mudah-mudahan korban segera diketemukan,” katanya. (Erwin RW)***