CIAMIS,(KP ONLINE).- Batu susun yang berada di Kampung Sukasari Ciamis belakangan menjadi viral dimedia sosial. Banyak warga dari luar daerah yang penasaran dengan batu susun tersebut.
Untuk mencapai batu susun, harus meniti jalan setapak sekira dua kilometer. Selain harus meniti pematang sawah, juga menyeberangi sungai kecil yang airnya dingin. Lokasinya juga jauh dari permukiman warga.
Dari jauh formasi batu susun mulai terlihat bentuknya seperti bangunan candi. Pohon kiara berukuran besar serta beberapa pohon lain tumbuh persis di atas batu susun, hingga mengesankan suasana penuh misteri. Ketika lebih dekat, jelas batu yang bersusun tersebut berada di bawah bukit, di sisi persawahan warga.
Beberapa bagian yang tampak mirip gerbang dengan tinggi sekira dua meter. Selain itu juga batu susun yang diduga bagian dari pilar yang kokoh. Semakin meyakinkan lagi, ketika bagian sisi batu susun tersebut tidak lancip. Kondisinya tampak sudah terkikis.
Agus Awing (30) warga Sukasari yang pertama mengupload batu susu hingga viral, Minggu (19/1/2020) mengatakan sebenarnnya batu susun itu sudah diketahui sejak lama. Dari dulu warga sini sudah tahu keberadaan batu susun, akan tetapi jarang yang mengunjungi. Setelah viral, di medsos, baru banyak mendapat perhatian.
“Saya kan suka hal yang berkaitan dengan sejarah. Saya kemudian merekam video serta mengupload di medsos. Saya juga melapor ke Dinas kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Ciamis. Tujuannya agar tidak dirusak, dicorat-caret, perlu penelitian,” ungkap kepada wartawan “PR” Nurhandoko Wiyoso.
Ternyata unggahan yang viral tersebut langsung mendapat respons dari Disbudpora Ciamis. Tim dipimpin Kadisbudpora Erwan langsung mendatangi lokasi batu susun. Setelah melihat lingkungan serta kondisinya, mereka menempel tulisan Disbudpora Kab. Ciamis, 16 Januari 2020.
Dalam kesempatan tersbeut Erwan mengusulkan agar Balai Arkeologi Bandung serta Balai Pelestarian Cagar Budaya agar melakukan kajian lebih mendalam untuk memastikan apakah batu bersusun tersebut memiliki nilai hitrois, peninggalan sejarah atau bukan.
Hal serupa juga disampaikan Ketua DPRD Ciamis Nanang Permana yang minta agar Disbudpora Ciamis menindaklanjuti batu susun yang viral. Untuk memastikan batu susun, harus dilakukan penelitian arkeologi. Pada hari Sabtu (18/1/2020) Nanang juga langsung melihat batu susun.
“Untuk memastikan apakah batu susun tersbeut peninggalan sejarah atau batu alam biasa, tetap harus melalui penelitian atau kajian ilmiah oleh tim arkeologi. Jika dilihat memang strukturnya mirip candi, ini perlu segera dibedah karena untuk menentukan langkah kedepan,” tutur Nanang Permana.***