KABAR PRIANGAN – Upaya menurunkan kasus Covid-19, jajaran Polsek Manonjaya wilayah hukum Polresta Tasikmalaya terus menggelar Operasi Yustisi penerapan protokol kesehatan. Kali ini sasarannya, para pengguna jalan.
Kapolsek Manonjaya, Iptu. Aam Muharam kepada wartawan, Selasa (5/1/2021) mengatakan pihaknya bersama TNI maupun instansi terkait lainnya bersinergi untuk memastikan razia kepatuhan masyarakat. Salah satunya adalah patuh menggunakan masker saat berada di luar.
“Sasarannya, para pengguna jalan dan tempat keramaian. Meski razia semakin gencar, namun masih saja ditemukan pelanggar. Masyarakat masih ada yang belum sadar akan pentingnya protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19,” ungkapnya.
Sementara itu Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya tidak segan membubarkan massa. Seperti halnya yang dilakukan tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri dan instansi terkait di area Taman Kota Tasikmalaya. Hal tersebut mengingat wilayah Kota Tasikmalaya masih berstatus zona merah.
Mereka membubarkan warga yang sedang bermain. Tidak hanya itu, para pedagang yang berada di area taman kota tersebut turut dibubarkan. Langkah ini bukti keseriusan dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Kami terus melakukan pemantauan di area yang berpotensi terjadi kerumunan, seperti taman kota,” kata Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polresta Tasikmalaya, Kompol Shohet.
Menurutnya, Pemkot Tasikmalaya sudah menutup sementara fasilitas publik untuk mencegah kerumunan orang di tengah situasi pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya yang masih belum mereda. Bahkan, memasang spanduk penutupan hingga 8 Januari mendatang.
Namun, warga tetap ngeyel untuk tetap berkerumun, tidak mengindahkan imbauan yang terpasang di spanduk. Pihaknya bersama satgas Covid-19 Kota Tasikmalaya akan terus melakukan pemantauan terhadap seluruh fasilitas publik yang di tutup sementara tidak terkecuali objek-objek wisata.
“Di setiap lokasi yang ditutup sudah dipasang spanduk penutupan sementara. Namun warga masih tetap ngeyel melakukan kerumunan, terpaksa kami bubarkan,” ucapnya.
Dikatakan dia, kesadaran masyarakat diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain tidak boleh ada kerumunan, warga juga harus patuh protokol kesehatan Covid-19 yakni memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan.
Sebaliknya, jika warga tidak patuh dikhawatirkan tidak menutup kemungkinan kasus akan terus meningkat. Virus Corona menjadi ancaman yang serius, sehingga dibutuhkan kerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat.
“Kita terus pantau agar tidak muncul kerumunan orang di fasilitas publik yang ditutup sementara. Bagi sebagian orang taman kota ini jadi objek wisata juga,” ujarnya.
Shohet menegaskan, pihaknya konsisten melakukan pemantauan dan pengawasan dan tidak akan membiarkan masyarakat berkerumun termasuk di taman kota. Kondisi pandemi di Kota Tasikmalaya ini masih cukup tinggi.
“Kami membantu pemerintah kota dalam melakukan penanganan Covid-19 salah satunya terlibat dalam tim operasi penegakan disiplin protokol kesehatan,” ungkapnya. (Ema Rohima)*