Minggu, 17 Januari 2021
  • Pikiran Rakyat
  • Kabar Banten
  • Kabar Cirebon
  • PRFM
  • Galamedia
  • Granesia
HU Kabar Priangan
Berlangganan Koran Digital
No Result
View All Result
No Result
View All Result
HU Kabar Priangan
No Result
View All Result
Home Ekonomi & Bisnis

Tantangan dan Peluang Emas, Bisnis Ikan Koi di Masa Pandemi

Kabar Priangan by Kabar Priangan
17 Desember, 2020 08:20
in Ekonomi & Bisnis, garut
0
Tantangan dan Peluang  Emas, Bisnis Ikan Koi di Masa Pandemi
25
SHARES
276
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Berawal hanya sekedar memelihara beberapa ekor ikan koi di rumah, Rizky Aji Gumilar (22) mahasiswa tingkat akhir jurusan Ekonomi Manajemen di Universitas Garut ini mulai berinisitif mengembangkannya dengan terjun sebagai penjual sekaligus menjadi pembudidaya ikan koi.

Sejak dua tahun terakhir ini pemuda warga Perum Tanjung Indah blok 11 No 6 RT 03 RW 08, Desa Tanjung Kamuning, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut tersebut, mulai menekuni sifat-sifat ikan hias asal negeri sakura itu. Mulai dari warna, pakan yang bagus, cuaca, air kolam hingga kesehatan dan pangsa pasar.

Ia belajar mengenal budidaya ikan koi dari teman, buku serta pembudidaya dan juga para pecinta maupun pehobi ikan yang dianggap sebagai pembawa hoki ini.

“Masih belajar menjadi pembudidaya ikan koi yang baik. Ya, berharap bisa menjadi pengusaha atau distributor ikan koi di Kabupaten Garut,” katanya, saat ditemui di sela-sela kesibukannya membereskan skripsinya, Selasa (15/12/2020).

Menurutnya, potensi kembangbiak ikan koi di Kabupaten Garut sangat bagus, mengingat sumber daya alam serta sumber air untuk budidaya ikan sangat banyak. Sehingga, tidak menutup kemungkinan pembudidaya ikan koi bisa lebih berkembang.

Untuk pasar sendiri, lanjut Rizky, tidak kalah dengan daerah lain pemasok atau pemain lama ikan koi. Pasar ikan koi hasil budidayanya masih pasar lokal. Akan tetapi, tidak hanya di situ dirinya juga sudah memikirkan pasar yang lebih luas, baik secara nasional maupun internasional.

“Untuk pasar, masih dijual di pribumi atau lokal Garut. Keluar kota Garut juga ada penjualan masih di seputaran Bandung, Tasikmalaya, Bekasi dan Bogor. Di masa pandemi covid 19 ini bisa dikatakan ada peningkatan penjualan ikan koi,” ucapnya.

Untuk kolam budidaya sendiri ada puluhan yang tersebar di Pangatikan, Kecamatan Wanaraja. Pembeli bisa memilih ikan langsung di lokasi budidaya ataupun di kolam display.

Untuk jenis ikan yang dibudidaya saat ini, kata pecinta kopi garut dan motor antik tersebut yakni, jenis Kohaku, Sanke, Showa, Hiutsuri, Kujaku, Ogon, Chagoi, Platinum, Shiro Utsuri, Tancho Showa, Gosiki Shiromuji, Yamasiton Nishiki.

Diawali dengan membeli dan memilki beberapa ikan Koi indukan kemudian berkembang dan dapat mengajak kerjasama masyarakat dengan budidaya ikan Koi yang dinilai memilki ekonomis cukup tinggi dengan pasar yang menjanjikan.

“Paling laku jenis Kohaku Sanke cuman setiap panen beda-beda jenis ikan. Sekarang koi yang ready kebanyakan jenis baru hasil persilangan tiap-jenis.

Untuk untuk tetap masih koi impor. Sementara harga berpariasi tergantung jenis, kualitas dan ukuran. Rata-rata ukuran 15-20-25-35 sentimeter dijual harga mulai Rp 20 ribu sampai Rp 400 ribu, sedangkan untuk size indukan dijual kisaran harga mulai Rp 1 juta sampai Rp 10 juta,” katanya.

Ia berharap budidaya ikan koi di Kabupaten Garut ini bisa menjadi salah satu usaha yang menjanjikan. Sehingga bisa menciptakan lapangan kerja bagi para anak muda terlebih masa pandemi covid 19 ini, bertambah banyak pengangguran karena dirumahkan oleh perusahaan tempat bekerjanya.

“Setelah lulus kuliah bisa lebih serius untuk mengelola bagjasejahterakoi farm ini menjadi salah satu solusi minimnya lapangan kerja,” ucap anak ketiga dari pasangan Drs. Agus Anwar dan Dra. Erni Rosliawati tersebut.

Ditambahkannya, meski tergolong pemain baru, ikan koi hasil budidayanya juga meraih juara 3, yakni ikan jenis Hikari Moyomono -48 cm pada kontes koi 1st Garut Young Show baru-baru ini.

Selain koi juga selama masa pandemi covid 19 ini, dirinya mencoba mengembangbiakan ikan cupang.

Sebab, banyaknya permintaan ikan tersebut menjadikan dirinya bergairah untuk mencoba budidaya ikan mungil dengan motif warna-warni indah itu. “Mencoba saja untuk lebih kreatif. Baru beberapa bulan. Tetap lebih memilih ikan koi,” katanya. (Erwin RW)***

Foto/Rizky mahasiswa semester akhir disalah satu Universitas di Garut merawat koi di kolam budidaya di Pangatikan, Wanaraja, Kab. Garut

Previous Post

Pemprov Jabar Serahkan Dokumen CDPOB Kab. Garut Selatan ke Kemedagri

Next Post

Para Kades Terpilih Jangan Rayakan Euforia Kemenangan Berlebihan

Next Post
Para Kades Terpilih Jangan Rayakan Euforia Kemenangan Berlebihan

Para Kades Terpilih Jangan Rayakan Euforia Kemenangan Berlebihan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan

23 Mei 2020
Siswa Pangandaran Ikut “Perangi” Covid-19

Siswa Pangandaran Ikut “Perangi” Covid-19

9 April 2020
Nyebrang Jalan, Ibu dan Anak di Kota Tasikmalaya Tertabrak dan Terseret Motor

Nyebrang Jalan, Ibu dan Anak di Kota Tasikmalaya Tertabrak dan Terseret Motor

14 Januari 2021
Coretan Siswa Asal Pangandaran Saat Rindu Masa Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19

Coretan Siswa Asal Pangandaran Saat Rindu Masa Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19

3 Juni 2020
Memetik Hikmah Bencana Longsor Cimanggung

Memetik Hikmah Bencana Longsor Cimanggung

16 Januari 2021
Ketua Kwarda Jabar, Kunjungi  Korban Bencana

Ketua Kwarda Jabar, Kunjungi Korban Bencana

16 Januari 2021
Hari ke 8, Tim SAR Gabungan Temukan  3 Jenazah Korban Bencana Longsor, Total 28 Tewas dan 12 Masih Pencarian

Hari ke 8, Tim SAR Gabungan Temukan  3 Jenazah Korban Bencana Longsor, Total 28 Tewas dan 12 Masih Pencarian

16 Januari 2021
Letkol (Inf) Zaenal Mustofa : Yuk! Berdonasi untuk Pembangunan Jembatan Penghubung Dua Desa

Letkol (Inf) Zaenal Mustofa : Yuk! Berdonasi untuk Pembangunan Jembatan Penghubung Dua Desa

16 Januari 2021

BERITA TERBARU

Memetik Hikmah Bencana Longsor Cimanggung

Memetik Hikmah Bencana Longsor Cimanggung

16 Januari 2021
Ketua Kwarda Jabar, Kunjungi  Korban Bencana

Ketua Kwarda Jabar, Kunjungi Korban Bencana

16 Januari 2021
Hari ke 8, Tim SAR Gabungan Temukan  3 Jenazah Korban Bencana Longsor, Total 28 Tewas dan 12 Masih Pencarian

Hari ke 8, Tim SAR Gabungan Temukan  3 Jenazah Korban Bencana Longsor, Total 28 Tewas dan 12 Masih Pencarian

16 Januari 2021
Letkol (Inf) Zaenal Mustofa : Yuk! Berdonasi untuk Pembangunan Jembatan Penghubung Dua Desa

Letkol (Inf) Zaenal Mustofa : Yuk! Berdonasi untuk Pembangunan Jembatan Penghubung Dua Desa

16 Januari 2021
HU Kabar Priangan

Terbaik dan Berpengaruh

Follow Us



website statistics

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

© Copyright 2010 - 2019 PT. Berkah Pikiran Rakyat. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • KABAR PRIANGAN
    • BANDUNG
    • BANJAR
    • CIAMIS
    • GARUT
    • PANGANDARAN
    • SUMEDANG
    • TASIKMALAYA
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • EKONOMI & BISNIS
  • OLAH RAGA
  • KIPRAH

© Copyright 2010 - 2019 PT. Berkah Pikiran Rakyat. All rights reserved.

error: Sytem Error !!!