BANJAR, (KP-ONLINE).- Yayasan Mentari Hati Tasikmalaya kembali mengevakuasi ODGJ (Orang dengan gangguan jiwa) terlantar di wilayah Kota Banjar. Sebelumnya, yayasan tersebut mengevakuasi seorang ODGJ perempuan.
Dikatakan Dadang Heryadi, pendiri yayasan Mentari Hati Tasikmalaya, ODGJ yang sudah dievakuasi akan dirawat sebagaimana mestinya.
“Mereka juga sama manusia, cuma ada bedanya kita sama mereka. Mereka sedang diuji oleh Allah dengan sakit seperti itu, dan kita mempunyai sehat yang harus disyukuri, jadi kewajiban kita yang sehat ini harus mempunyai kepedulian untuk mereka yang sedang sakit,” katanya.
Dijelaskan Dadang, sampai saat ini di Yayasan Mentari Hati sedang merawat sebanyak 205 orang terlantar dan orang dengan gangguan jiwa.
“Sudah ada kurang lebih sekitar 205 orang pasien, itupun ada ODGJ dan orang terlantar di jalanan. Enam orang diantaranya dievakuasi di Kota Banjar,” jelas Dadang.
Dadang bersama relawan FPRB Kota Banjar berhasil mengevakuasi enam orang ODGJ, tiga orang diantaranya perempuan, dua orang laki-laki, dan satu orang waria.
Dikatakan Yeni Astuti, relawan FPRB Kota Banjar, evakuasi tersebut berdasarkan informasi dari masyarakat di media sosial karena merasa prihatin.
“Meskipun mereka tidak meresahkan, tetapi kami sangat peduli dengan keberadaan mereka. Kami ingin mereka mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan,” tandasnya, Minggu (27/12/2020).
Dengan membawa mereka ke Yayasan Mentari Hati, Yeni berharap mereka bisa mendapatkan perawatan dan perhatian sehingga dapat pulih kembali dalam keadaan sehat.
“Di yayasan Mentari hati mereka akan diberikan perawatan yang seharusnya mereka dapatkan, Insya Allah dengan kasih sayang dan perhatian mereka bisa sehat kembali,” ucap dia.
Dia berharap, semua ODGJ yang berhasil dievakuasi dapat lekas sembuh, sehingga dapat bersosial dengan masyarakat umum.
“Hari ini ada lima orang yang sudah dievakuasi di beberapa titik lokasi di Kota Banjar, menyusul satu orang yang sudah dievakuasi minggu lalu. Saya harap mereka sembuh seperti sedia kala,” pungkasnya. (Sandi Lukman)***