PANGANDARAN,(KP-ONLINE).-
Wilayah Kecamatan Langkaplancar memiliki 15 desa yang dikelilingi oleh deretan pegunungan dan memiliki banyak potensi baik dari hasil bumi maupun dari sektor wisatanya, namun hingga saat ini belum tersentuh oleh para investor untuk memanfaatkan potensi tersebut.
Seperti yang dikatakan Kepala Desa Bangunjaya, Kec. Langkaplancar Kabupaten Pangandaran Oteng Dakik Solehudin. Menurutnya selain hasil bumi, di desanya memiliki obyek wisata alam air terjun yang berada di Dusun Sukasari.
Kata Oteng, warga setempat menyebutnya curug Cioray, karena kalau dilihat dari kejauhan, air terjunnya seperti ular yang memanjang diantara dua buah batu cadas.
“Obyek wisata curug Cioray sudah banyak dikunjungi wisatawan lokal,” ujar Oteng, Selasa, 15 September 2020.
Menurut Oteng, obwis curug Cioray dikelola oleh kelompok pemuda setempat, pemerintah desa tidak mengambil keuntungan dari kencleng atau parkir kendaraan yang diberikan pengunjung.
“Malahan dari APBDes tahun ini kami akan bangunkan fasilitas seperti WC umum, karena untuk akses jalan sudah bagus,” ujarnya.
Untuk peningkatan kas desa, dirinya sedang memanfaatkan program ‘Pancimas’ untuk membangun saluran air bersih ke tiap-tiap rumah warga.
“Nah dari iuran saluran air bersih dari warga itu untuk menambah kas desa,” ujarnya.
Bahkan untuk memajukan desanya, Oteng memiliki rencana untuk membangun waterboom di daerah perbukitan Dusun Cibunar. Dengan begitu dirinya berharap warga atau pemuda pemudi di desanya bisa diberdayakan dan tidak perlu pergi merantau ke kota.
“Kita tinggal mencari investornya saja yang bersedia kerja sama dengan pemerintah desa untuk membangun waterboom,” ujarnya, seraya Oteng menambahkan, bahwa Desa Bangunjaya berbatasan dengan Kab. Tasikmalaya dan Kab Ciamis.
Sementara Camat Langkaplancar Deni Ramdani mengatakan dari 15 desa yang ada di Kec. Langkaplancar mayoritas penghasil kelapa, kapulaga dan buah pala yang sangat dominan.
“Ada kurang lebih 11 potensi pariwisata di kecamatan Langkaplancar,” kata Deni.
Ditanya soal rencana pembangunan wisata waterboom dirinya menyetujui, karena konsepnya ada tempat edukasi dan ditambah lagi ada balai diklat milik pemerintah di lokasi tersebut.
“Apalagi di Kec. Langkaplancar khususnya belum ada tempat wisata untuk berenang sebagai tempat hiburan anak-anak atau keluarga,” pungkasnya. (Agus Kusnadi)***