BANJAR, (KP-ONLINE).-Peta resiko Covid-19 Kota Banjar terus berubah. Bertambahnya yang terkonfirmasi positif Covid-19, berkali-kali karena “impor”. Tiga diantaranya dari Jakarta.
Terbaru ini, akibat perpindahan warga Binaan dari LP Cipinang Jakarta ke Lapas Kelas II B Banjar. Warga binaan ini bukan warga Banjar.
Sama halnya, tiga terkonfirmasi positif di sebuah pasantren di Kota Banjar dulu. Ketiganya ini, warga Ambon, Bengkulu dan Jakarta.
Kalaupun ada warga Banjar yang terkonfirmasi positif Covid-19 belum lama ini, karena baru pulang dari Jakarta.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjar, H.Agus Nugraha, menjelaskan, peta resiko Covid-19 Kota Banjar, Minggu, 13 September 2020 sampai pukul 14.00 WIB, tecatat di peta resiko covid Kota Banjar, tiga terkonfirmasi positif Covid-19. Dua orang menjalani isolasi mandiri dan seorang lagi menjalani perawatan di rumah sakit rujukan Covid-19, RSUD Kota Banjar.
Terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi mandiri sesuai peta wilayah, seorang di masukan wilayah Desa Jajawar (lokasi pesantren) dengan jumlah yang mengalami kontak erat enam orang.
Seorang isolasi mandiri lagi dimasukan wilayah Kelurahan Pataruman, Kec. Pataruman. Menyusul Lapas Kelas II B Banjar ada wilayah Kelurahan Pataruman dengan jumlah kontak erat sebanyak 40 orang.
Adapun yang masih dirawat di RSUD Banjar karena terkonfirmasi positif sekarang ini, seorang. Yaitu, warga Raharja, Kec. Purwaharja. Di Desa Raharja ini juga ada dua suspek yang jalani isolasi mandiri.
“Terkonfirmasi terbaru di Lapas Banjar, hasil rapid test dengan hasil reaktif. Selanjutnya diswab hasilnya positif. Dijadwalkan Gugus Tugas besok melakukan tracking di Lapas Banjar,” ujar Agus Nugraha. (D.Iwan)***