TASIKMALAYA, (KP).- Sejumlah produk olahan berbahan baku cabe merah dan cabe rawit yang diracik Kelompok Wanita Tani (KWT) Sadar Bakti, Kelurahan/Kecamatan Indihiang belum bisa menembus pasar yang lebih luas.
Menurut Ketua KWT Sadar Bakti, Yessi Daruslan, pihaknya masih mengurus Perijinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) serta menakar kemampuan para anggota.
“Pasar swalayan tentu memberlakukan sarat ketat, termasuk PIRT. Kemudian, kontinuitas juga harus benar-benar siap,” kata Yessi saat menyambut tamu dari sejumlah kelompok tani dan pelaku usaha tani dari Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (14/2).
Saat ini mereka memproduksi beragam varian sambal berbahan baku cabe merah, cabe hijau serta cabe rawit saat harga pasaran kurang bagus.
“Jadi jumlahnya masih terbatas. Tetapi ke depan, jika produk direspons pasar luas, kami akan menampung hasil produksi yang dihasilkan para petani yang ada di setiap Gapoktan yang ada,” katanya.
Sementara produk yang kini dihasilkan dijual di wilayah kota Tasikmalaya. Ia bersyukur bisa kedatangan tamu dari Sleman karena hal itu membuatnya memiliki tambahan jaringan pemasaran.
“Ke depan kita sesama petani bisa bekerja sama dalam mengembangkan produk hasil olahan para petani,” katanya. (Irman S)***