KOMUNITAS emak-emak sayang duafa (Makyangfa) sedang melayani warga yang membutuhkan sarapan pagi di Komplek Islamik Center, Garut Kota, Jumat (21/2/2020) pagi.*
GARUT, (KP-ONLINE).-Komunitas emak emak sayang duafa (Makyangfa) rutin memberi makan sarapan gratis setiap hari Jumat pagi. Sasarannya kaum duafa, pakir miskin, tukang becak, pengemis dan kaum lain yang membutuhkan.
Abimbi salah seorang penggiat gerakan ini mengatakan, kegiatan ini sudah dilakukannya sejak tiga bulan lalu.
Mereka percaya sedekah di hari Jumat menambah keutamaan pahala. Beranjak dari itu, mereka pun bersepakat untuk mengumpulkan makanan selanjutnya dibagikan kepada yang membutuhkan. Uniknya kelompok ini mengumpulkan makanan sudah matang selanjutnya berkumpul di satu titik yang sudah ditentukan.
Emak-emak ini juga berasal dari daerah berbeda, di antaranya dari Kecamatan Karangpawitan, Wanaraja, Cilawu, Garut Kota, Bayongbong, dan lainnya.
“Kelompok Makyangfa ini tidak ada istilah ketua, yang ada hanya bendahara namanya Ibu Nurholisoh. Jadi begini, misalkan emak yang dari Cilawu mau bawa nasi, lalu emak yang dari
Karangpawitan mau bawa sayur telur, atau emak yang dari Wanaraja mau bawa goreng daging ayam, Ya terserah. Setelah itu didata selanjutnya Jumat pagi kumpul
disini,” kata Abimbi ditemani Yayan di sela kegiatanya di Komplek Islamik Center, Garut Kota, Jumat (21/2/2020).
Setiap Jumat pagi, emak-emak ini melayani tidak kurang dari 200 orang. Mereka yang mau sarapan antre mengambil sendiri layaknya parasmanan di tempat undangan. Bagi-bagi makan pagi ini dipilih dengan alasan sederhana. Sebut saja tukang becak, atau pengemis yang terkadang butuh makan gratis di tengah sepinya order, menurutnya cukup untuk mengurangi anggaran sebagai kepala keluarga. Hal yang mungkin bagi orang lain sangat sepele, namun bagi kalangan tertentu sangat mewah. Pihaknya berupaya memberi donasi yang benar-benar dibutuhkan, sehingga lebih terasa manfaatnya oleh penerima.
“Kegiatan ini seusai dengan visi misi, yakni memberikan sarapan gratis untuk kaum duafa dan pakir miskin. Alhamdulillah banyak yang bergabung, dan banyak pula yang datang. Makanya kami mengajak siapa saja yang ingin bergabung mangga diantos, bade masihan minuman, buah-buahan atanapi naon naon bae tiasa,” ucapnya.
Meski berasal dari daerah berbeda, tetapi kelompok Makyangfa ini sepertinya sudah terbiasa melayani pendatang yang membutuhkan sarapan pagi.
“Kami juga punya grup WhassApp (WA) untuk mempermudah komunikasi lalu di-share. Tak hanya makanan, kami juga menerima bantuan tunai berupa uang. Kebetulan yang menjadi bendahara istri saya sendiri,” ujar Abimdi. (Dindin Herdiana)***