KABAR PRIANGAN –
Desa Citaleus Kecamatan Buahdua, tahun 1990-an sempat masuk daftar desa tertinggal.
Kini perlahan mulai bangkit dan berkembang. Hal itu didukung terus meningkatnya indek pembangunan masusia (IPM) di desa mulai dari pendidikan, kesehatan, serta meningkatnya sektor pendapatan masyarakat.
“Desa kami sempat masuk desa tertinggal. Kami terus berupaya bangkit untuk mengembangkan desa kami hingga bisa menjadi seperti sekarang,” kata Kepala Desa Citaleus, Arli, saat menerima kunjungan Bupati Sumedang, Sabtu (28/11/2020) kemarin.
Menurut Arli, Pemerintah Desa membuat berbagai terobosan, melalui program pembanguan dari berbagai sektor, akhirnya IPM desanya kini bisa terus meningkat.
“Ada banyak program pengentasan kemiskinan yang telah kami lakukan, salah satunya dengan mendorong usaha budidaya telur asin, kerupuk lele, dan abon lele. Bahkan saat ini, kami juga sedang mengembangkan kerajinan pembuatan kasur karpet (surpet),” ujarnya.
Semua program peningkatan ekonomi masyarakat ini, sepenuhnya dilakukan oleh kelompok UMKM bersama Bumdes, karena desa sifatnya hanya memberikan pembinaan dan fasilitasi saja.
Ada juga rencana pengembangan kawasan agrobisnis, ekowisata, dan sport centre di tanah kas desa seluas 20,076 hektare yang berada di Blok Kalapa Ciung.
Menurutnya, lahan desa yang sebelumnya merupakan area sepakbola mini tersebut, kini akan disulap menjadi kawasan agrobisnis dan ekowisata dengan nama destinasi wisata Kalapa Ciung Green Park.
“Berdasarkan perencanaan desa, pada tahun 2020 ini kita akan mengembangkan Kalapa Ciung Green Park sebagai pusat usaha pembibitan dan pembesaran lele dengan sistem Bioflok, budi daya ikan dalam ember (Budikdamber), budi daya magot, pembibitan tanaman rumah kaca, pengembangan warung makan kuliner UMKM, serta pengolahan dan pembuatan Abon Lele dan krupuk lele,” ujarnya.
Setelah program itu berhasil, maka pada tahun selanjutnya, pihak desa akan mulai melakukan penataan sarana dan prasarana olahraga, wisata ramah lingkungan (ekowisata) di lokasi tersebut.
“Bahkan ke depannya, di sini akan ada wahana out bond, jogging track, offroad adventure, bumi perkemahan, dan pengembangan wisata air,” tuturnya.
Semua program ini, tambah Arli, semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Citaleus. Dengan harapan, dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, Desa Citaleus bisa menjadi Desa Maju dan Mandiri, sehingga masyarakatnya bisa lebih berkembang dengan pendapatan ekonomi di atas rata-rata.
Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, merespon positif berbagai program yang bakal dilakukan Pemerintah Desa Citaleus.
Menurut Bupati Dony, potensi alam yang ada di Desa Citaleus sangat luar biasa dan diharapkan menjadi modal utama agar Citaleus ke depannya bisa lebih maju lagi.
“Saya harap pemerintah dan masyarakat Desa Citaleus bisa terus bekerja sama dalam membangun desa sehingga menurunkan angka kemiskinan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut diserahkan bantuan 10.000 benih ikan lele kepada Kepala Desa Citaleus dan 50 unit sarana Budikdamber untuk kepada keluarga miskin, Ketua RT dan RW.
Masih di tempat yang sama, Bupati Dony juga menyempatkan diri untuk meresmikan Rumah Kaca Kelompok Wanita Tani, peresmian Warung Makan UKM Dapur Emak, peletakan batu pertama Mesjid Al-Munir, serta penebaran benih ikan lele sistem Bioflok dan meninjau budidaya Magot. (Taufik Rochman)***