Keterangan foto :
D. IWAN / KETUA Umum Komunitas Reptil Banjar Patroman, Yudi Andiana M.Pd., memperlihatkan ular weling yang berhasil ditangkap dari pemukiman masyarakat di wilayah Kota Banjar, belum lama ini.
BANJAR, (KP-ONLINE).-Memasuki musim hujan sekaligus awal tahun 2020, kemunculan ular di wilayah Kota Banjar meningkat. Kondisi ini membuat panik masyarakat.
Komunitas Reptil Banjar Patroman berhasil menangkap puluhan ekor ular berbisa, memiliki racun dengan berbagai jenis dan ukuran selama ini.
Menurut Ketua Umum Komunitas Reptil Banjar Patroman, Yudi Andiana, ( 46 ), Kamis (13/2/2020), tidak ada masyarakat Banjar yang menjadi korban ular berbisa sampai meninggal dunia selama dua bulan ini
Adapun ular yang berhasil ditangkap itu, di antaranya, ular kobra jawa sebanyak 36 ekor, masing-masing 6 ekor induk dan 30 ekor anakan.
Kemudian, 9 ekor ular jenis sanca dengan berbagai ukuran, ular weling 2 ekor, ular lanang sapi 1 ekor dan ular king koros 2 ekor.
“Ular yang sudah ditangkap itu, selanjutnya direlease atau dikembalikan ke habitnya yang aman dari manusia ,” ujar Yudi Andiana yang berprofesi guru di SMPN 5 Banjar sekaligus Relawan di BPBD Kota Banjar.
Dijelaskan dia, wilayah Jabar, termasuk Kota Banjar menjadi endemik ular kobra. Selain itu, banyak lagi ular weling dengan ciri-ciri belang putih hitam/cincin perak)l, ular picung cirinya ditengkuk ada warna oranye, dan ular hijau dengan cirinya diekor ada warna merah. Semua ular ini memiliki racun bisa, yang berpotensi membahayakan nyawa manusia.
“Dilihat warna kulit, biasanya ular berbisa berwarna mencolok dan kepala berbentuk segitiga. Sedangkan ular tak berbisa memiliki kepala datar ,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pertolongan pertama sesaat setelah digigit ular berbisa, terpenting dan paling utama itu mobilisasi, yakni dengan membidai area yang tergigit, maksudnya supaya bisa ular tidak menyebar dengan cepat.
“Bisa atau racun ular dapat menyebar dengan cepat bila kita panik, karena racun bereaksi sesuai dengan denyut jantung. Saat digigit ular jangan mengikat daerah yang tergigit, sebab itu akan menimbulkan pembusukan pada jaringan tubuh. Terbaik dan terpenting korban digigit ular itu secepatnya dibawa ke rumah sakit ,” ujarnya.
Adapun pertolongan pertama yang dialami korban bila mata terkena semburan ular kobra jawa, dikataka dia, secepatnya saja dibasuh dengan air mengalir.
Proses penangkapan ular di wilayah Kota Banjar, menyisir pemukiman penduduk itu setelah adanya informasi dari masyarakat.
Seperti belum lama ini sempat dihebohkan ular masuk wilayah perkantoran Kelurahan Banjar.
Pada kesempatan pegawai Kelurahan Banjar melihat ular jenis sanca kembang berukuran 2,5 meter dengan berat sekitar 10 kilogram. Ular itu ditemukan di kompresor mesin pendingin (AC) depan Koperasi Kelurahan Banjar.
“Munculnya ular yang naik kompresor AC diduga akibat hujan deras yang berkepanjangan. Diduga ular itu mau mencari tempat yang aman ,” ujar Lurah Banjar, Irfan Fauzi saat itu.(D.Iwan)***