KABAR PRIANGAN – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut, Suherman, menyebutkan saat ini salah satu pembangunan infrastruktur yang ditunggu-tunggu oleh
masyarakat Garut yakni reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut. Masyarakat Garut sudah sangat merindukan kehadiran kereta api di jalur yang sudah
puluhan tahun tidak beroperasi ini.
Dikatakan Suherman, diaktifkannya kembali jalur kereta api Cibatu-Garut membuat pihaknya harus melakukan beberapa rekayasa lalu lintas. Salah satu
rekayasa lalu lintas yang dilakukan di antaranya memberlakukan sistem satu arah (SSA).
“Kami sudah memberlakukan sesuai dengan SK (Surat Keputusan) Bupati terkait sistem satu arah atau SSA yang diberlakukan dari mulai Jalan Pramuka
sampai ke Jalan Ahmad Yani,” ujar Suherman Minggu (27/12/2020).
SSA ini, tutur Suherman, akan menjadi solusi untuk meminimalisir kepadatan jika nanti jalur kerata api Cibatu-Garut sudah kembali beroperasi.
Dengan demikian nantinya tidak akan terjadi kemacetan atau antrean kendaraan mengingat adanya sejumlah perlintasan rel kereta api dengan jalan rya.
“Program SSA ini salah satu solusi tatkala nanti kereta api masuk ke daerah Garut, di mana nanti kepadatan akan terjadi bila kami tidak segera dari
sekarang melakukan langkah-langkah antisipasi,” katanya.
Diharapkannya, program SSA ini bisa menjadi solusi terbaik sebagai rekayasa lalu lintas menghadapi reaktivasi jalur kerta api Cibatu-Garut.
Penerapan SSA ini sendiri saat ini sudah berjalan dan mampu mengatasi kepadatan kendaraan di wilayah perkotaan Garut.
Suherman juga mengatakan, saat ini moda transportasi sudah semakin beragam ditemui di tengah masyarakat, baik moda transportasi konvensional
ataupun transportasi online.
Meskipun demikian, masyarakat sebagai penumpang dari para armada transportasi tetap menjadi poin utama bagi
keberlangsungan para pemilik sarana transportasi.
Masyarakat, tuturnya, sudah menjadi pihak yang paling utama untuk dilayani sehingga mereka pun bisa dengan bebas memilih moda transfortasi apa yang
ingin digunakannya. Selama keberedaan transportasi online tidak bersinggungan dengan transportasi konvensional, pihaknya akan memberikan dukungan
bagi keberlangsungan transportasi daring ini.
“Saya kira driver online merupakan layanan yang penting bagi masyarakat sepanjang mereka tidak mengganggu jalur yang sudah ada. Artinya, mereka
tidak boleh masuk terminal, tidak boleh masuk pangkalan yang sudah ada, dan Dishub tentunya akan terus memberikan support,” ucap Suherman.
Ia berharap para pemilik transportasi terus memperhatikan kualitas layanan. Ini juga agar masyarakat merasa lebih cenderung aman dalam menggunakan
armada tertentu.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini yang menurut Suherman setiap armada harus siap siaga memenuhi perlengkapan pendukung protokol
kesehatan. Hal ini penting dilakukan guna mencegah hal-hal yang tak diharapkan terutama kaitan dengan penyebaran Covid-19.(Aep Hendy S)***
Keterangan foto
-Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Garut, Suherman.