BANJAR, (KP-ONLINE).-Menjelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru atau saat ini dipopulerkan dengan Nataru, Dinas Kesehatan Kota Banjar mengimbau kepada masyarakat agar lebih mengoptimalisasikan protokol pencegahan virua Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, dr. Andi Bastian mengungkapkan, masyarakat jangan sampai kendor untuk menerapkan protokol kesehatan dan agar tidak terlalu euforia dalam menyambut malam pergantian tahun baru 2021. “Menjelang libur Nataru, kami hanya bisa mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan 3 M, karena kasus positif di Kota Banjar masih meningkat,” katanya, Selasa (22/12/2020).
Selain itu juga, Dinas Kesehatan Kota Banjar berencana untuk melakukan pengecekan dengan rapid antibodi bagi para pengguna jalan yang memiliki gejala. “Nantinya kan ada posko ada petugas yang piket, rencananya ada pemerikasan. Dan juga direncanakan ada rapid antibodi bagi pengguna jalan yang memiliki gejala. Alatnya sudah ada, kebijakan tidak khusus untuk Nataru saja. Kalau pemerikasan di perbatasan ini baru rencana saja,” ungkap Andi Bastian.
Sedangkan dijelaskan Andi, nantinya pemerikasan rapid tes hanya sebagai screening awal saja, bukan untuk memastikan seseorang terinfeksi virus Covid-19 atau tidaknya. “Kalau rapid tes ini tidak untuk pemerikasan virus Covid-19 saja, hanya sekadar screening awal untuk menentukan antibodi seseorang,” paparnya.
Kata Andi Bastian, terdapat dua jenis alat rapid tes yang sekarang sudah banyak beredar dan dipakai, diantarnya ada rapid antibodi dan rapid antigen. “Kalau rapid antibodi itu untuk melihat ketika virus masuk kedalam tubuh kita dan harus menunggu 3 sampai 5 hari untuk muncul antibodi seseorang dan itu sample nya diambil melalui darah, kalau rapid antigen, diambil sample dari mulut atau hidung, munculnya lebih cepat hanya sekitar 30 menit,” tandasnya.
Lebih lanjut, dalam setiap posko kata dia, akan ada petugas piket dari dinas kesehatan Kota Banjar untuk memantau. “Nanti juga ada petugas dari Dinas Kesehatan yang ikut piket di setiap posko, tapi kalau untuk rencana pemerikasan rapid tes kayaknya di tempatkan di masing-masing puskesmas, karena gak mungkin kan harus pake APD selama piket kasian juga,” ucapnya.
Andi Bastian berharap masyarakat Kota Banjar harus tetap waspada dan melaksanakan protokol kesehatan, karena hanya dengan hal itu dianggap efektif dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. (Sandi Lukman)***